Ibu Dan Keinginan Menonton Televisi Di Kamarnya

15 comments
24 Februari 2017 lalu genap 2 tahun ibu saya menderita store. Tidak ada yang berubah dari ibu secara psikis. Tetap sama seperti saat beliau sehat. Yang membedakan adalah berat badannya sedikit turun dan berjalan pelan ke kamar mandi, karena tangan dan kaki kanannya lemah kena serangan stroke.

Akh saya tidak akan lupa kejadian datangnya serangan store pada ibu. Menjelang magrib waktu itu, saya yang baru pulang kerja melihat ibu berdiri lama didapur sambil tangan berpegangan pada ujung tempat cuci piring. "Ibu kenapa lama didapur" tanya saya. Ternyata kepala rasanya berputar- putar waktu itu. Cerita ibu saat sadar.


Saya gendong ibu ke kamarnya dan saya dudukan dipinggir tempat tidurnya.
Saya langsung memberi pertolongan dengan merendam kedua kakinya pada air panas dan menusuk kakinya dengan jarum. Entah tindakan saya benar atau tidak. Karena itulah yang ada dalam pikiran. Alhamdulillah ibu kembali normal. Suaranya yang tadinya agak bergumam saja, kembali terdengar jelas.


Esoknya saya bawa ibu ke dokter. Terlambat sebenarnya saya membawanya, karena pasca serangan store ternyata hanya butuh 6 jam saja untuk seseorang kembali normal. Tetapi sudahlah. Menyesal tiada berguna. Yang penting saat ini adalah pemulihan ibu perlahan- lahan fokus pada kaki dan tangan kanannya untuk kembali dapat normal seperti sedia kala.

Ibu di kala sehat termasuk orang aktif , aktif dalam arti bangun pagi, weekend rajin ikut senam jantung sehat.  Jarang melihat ibu menghabiskan waktunya hanya untuk duduk menonton televisi. Waktu siangnya kalau tidak dipergunakan untuk pergi mengaji ya tidur.

Tetapi baru- baru ini justru ada permintaan ibu untuk dipasang televisi di kamarnya. " Ibu mau dengar ceramah- ceramah ustad menjelang ramadhan nanti" katanya satu hari. Memang untuk nimbrung nonton bersama kami tidak memungkinkan, karena televisi ada diruang lain dan dibutuhkan 1 jam- an juga untuk ibu duduk. Takut capek

Saya sedang browsing- browsing juga untuk mencari televisi yang baik bagi ibu. Sekaligus ini juga kado untuk beliau yang 18 maret lalu berulang tahun. Semoga keinginan ibu dapat saya penuhi. Keinginan yang tidak berlebihan di usia senjanya. Untuk dapat santai menonton televisi.

Saya jadi ingat cerita- cerita teman yang juga merawat orang tuanya yang sakit.
Ada yang stress karena rewelnya yang sakit sampai bahkan antar saudara ada yang berantem karena " ketidakadilan" merawat orang tua. Duh ibuku betapa luar biasanya engkau. Tetap sabar dan ikhlas dengan sakitnya. Banyak hikmah dan pelajaran yang saya dapat setiap hari dari dirimu, Ibu.

Bismillah ya bu
Doakan televisi akan segera terpasang di kamar ibu. Love U mom. Semoga ibu happy. Amin




Related Posts

15 comments

  1. semoga diijabah ya mba, biar bisa dapat tv baru

    ReplyDelete
  2. Semoga keinginan ibu terwujud. Yang sabar ya mba.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Amin.Terimakasih doanya. Iya saya yang diuji bukan ibu ☺😊

      Delete
    2. This comment has been removed by the author.

      Delete
  3. semoga bisa terwujud permintaan ibunya

    ReplyDelete
    Replies
    1. Amin. Thx mba Tira. Salam hormat juga ya buat ortu ☺

      Delete
  4. semoga sehat terus ibu ya mba dan keinginannya segera terwujud aamin.

    ReplyDelete
  5. Amiiin mbak Gita, kudoain semoga ibu cepat kembali pulih dan mbak Gita diberi rejeki berkah dan tak terbatas....

    Neng Tanti

    ReplyDelete
    Replies
    1. Amin2 YRA. Doa akan kembali pada yang mendoakan terimakasih ya kak Tan 😊

      Delete
    2. This comment has been removed by the author.

      Delete
    3. This comment has been removed by the author.

      Delete
  6. Aamiin, semoga semuanya dilancarkan oleh Allah dan ibu bisa pulih lagi.

    ReplyDelete

Post a Comment