Teryata Begini Rasanya Jadi Penyiar Radio

48 comments
Zaman kuliah dulu selain sibuk dengan tugas- tugas kuliah, salah satu kegiatan yang menarik minat saya adalah belajar siaran radio di salah satu station radio yang ada di Depok. Ternyata untuk berada di balik microphone (siaran) bukan perkara mudah. Kita dituntut memiliki pengetahuan yang luas, meliputi pengetahuan umum hingga pengetahuan tentang musik, baik musik Indonesia maupun barat. Ditambah juga kemampuan berbahasa. Semakin banyak bahasa asing yang dikuasai seorang penyiar maka akan semakin baik untuk menunjang pekerjaannya disamping tentu saja kemampuan berbahasa Indonesia yang baik dan benar tidak dapat di anggap remeh.

Sekitar 3 bulan saya mendapat training. Setiap training memakan waktu sekitar 1-2 jam selama 2 kali seminggu. Untuk urusan waktu training ini, kita dapat sesuaikan dengan jadwal kuliah. Asyik kan?

Awal- awal training saya sampai mabok, mabok nulis yang dimaksud disini karena setiap hari diberi tugas untuk membuat materi kata siaran. Saya sampai habis 7 buku selama training 3 bulan untuk membuat materi kata. Masih ingat dalam benak saya ketika Programmer Radio ( PD ) bilang, " Nggak akan habis git materi kata itu, percaya deh," katanya. Ketika saya merasa hopeless bikin materi siaran apa lagi ya?

Karena suka musik dan waktu kecil suka mendengarkan radio untuk acara anak- anak kadang mengamati juga apa yang disampaikan seorang penyiar radio, maka training tersebut dapat saya lalui dengan mulus walau tidak dapat dikatakan 100 % sempurna.

Sampailah satu hari dimana yang namanya Gita Siwi dapat jadwal siaran untuk pertama kalinya. Excited banget ! Dari orang rumah, teman-teman sampai tetangga saya woro- woro jangan lupa ya dengerin terus nanti kasih masukan ya? Pokoknya kayak penyanyi baru yang mau launching album. Ha ha ha.

Siaran tandem. Foto dok.pri

Ketika hendak berangkat ke studio ibu tercinta juga pesan, jangan lupa baca doa biar lancar siarannya. Begitu  pula dengan ayah yang mengingatkan untuk yakin dan percaya diri saja, jangan ragu- ragu kalau bicara. Kok ayah udah kayak pakar Public Speaking ya zaman itu. He he he miss u so much dad!

Dengan ditemani operator dan PD hari itu saya siap- siap on air perdana.  Materi kata sudah siap playlist lagu juga sudah saya susun rapi. Maka on airlah saya " Hai dari jalan Nusantara Raya 3 saya Gita bla bla bla...

Kurang lebih 1 menitan saya opening dengan keyakinan penuh sambil tersenyum lebar. Tapi kok saya merasa ada yang nggak beres nih saat melihat PD dan operator senyum- senyum dan manggut- manggut. Ternyata oh ternyata tombol mike belum saya pencet on, jadi opening saya tadi nggak keluar ke udara.  Yang terdengar hanya musik yang volumenya diturunkan. Huh!

Kami penyiar memang dituntut untuk dapat siaran  dengan single operation, yaitu dimana semua alat dalam ruang siaran harus mampu saya operasikan sendiri. Jadi mata membaca, mulut bicara, tangan sibuk untuk klik lagu atau browsing berita- berita untuk materi kata. Semua bersinergi. Fokus tetapi enjoy.

Siaran perdana walaupun openingnya sempat sedikit menganggu mood saya, tidak berarti menit- menit berikutnya malah jadi berantakan. Tetapi justru dari siaran perdana inilah yang membuat diri saya untuk tumbuh dan berkembang dalam pekerjaan yang menggunakan anugerah terindah yang Allah SWT berikan yaitu suara. Sampai hari ini.

Karena untuk seterusnya jadwal siaran saya yang tadinya hanya seminggu 2x selama 2 jam. Bertambah menjadi seminggu 5x karena saya dianggap mampu. Wah senangnya bukan main. Selain dapat memenuhi kebutuhan kuliah saya dengan honor yang saya dapat, tahun pertama saya di radio saya dinobatkan menjadi penyiar terfavorit karena penggemarnya banyak. Akh! Berasa artis saat itu. Ha ha ha.

Profesi penyiar adalah profesi yang mengasyikan. Jauh dari duka dibanding sukanya. Tantangannya adalah mood diri kita sendiri. Entah karena kita lagi ada masalah dengan keluarga, teman atau bahkan pacar. Pokoknya setiap on air bawaannya happy aja. Karena penyiar juga dituntut untuk dapat membangun theater 0f mind. Yaitu kemampuan mendeskripsikan apa yang terjadi disekitar kita dan pesan yang kita sampaikan dapat dimengerti oleh pendengar dimanapun mereka berada.

Hampir semua jam siaran sudah saya nikmati. Dari siaran pada pagi hari sampai siaran sahur. Wah tantangannya jangan ditanya untuk siaran di bulan puasa ini. Bayangkan kita lagi enak- enak tidur dijemput untuk on air. Yang kadang suara saja masih terdengar ngebas ketika opening. Tetapi itulah passion. Selalu mengairahkan. Mengerjakan yang kita sukai dan kita bisa melakukannya maka imbasnya adalah nikmat. Apapun tantangan kondisinya bakal dengan mudah kita lewati.

Dari dunia radio saya merambah ke dunia voice over ( VO ) untuk iklan radio dan televisi dan company profile.  Ini lebih asyik lagi honornya. Pekerjaannya sebentar tetapi honornya lumayan. Mantap! Kemudian saya juga mulai di minta jadi mc, entah mc wedding atau launching satu produk.

Moderator hingga Narator untuk infotainment dalam dan luar negeri untuk real estat dan program lalulintas di salah satu stasiun tv swasta juga saya jajaki. Semua ini bukan hanya menghasilkan pundi- pundi uang tetapi juga jalinan silahturahmi yang semakin luas. Yang akhirnya membuahkan networking. Saya menjaga semuanya hingga detik ini.

Semua pekerjaan ini menuntut saya aktif bergerak, update tentang semua hal yang terjadi disekitar dan juga bagaimana belajar memanage waktu. Karena bekerja di dunia entertainment hitungannya adalah detik! Tubuh juga dituntut untuk selalu sehat dan bugar. Apalagi saat ini saya juga buka kelas kemampuan berbicara.

Kelas sehari #PresenterMCRadio
Pernah tepar juga saya ketika satu hari diserang flu, yang diakibatkan oleh perubahan cuaca dan kecapean dari isi suara kemudian mengajar dan ngemci. Tetapi alhamdulillah banyak vitamin saat ini yang dapat kita pilih untuk mengembalikan daya tahan tubuh setelah sakit.


Tips menjaga suara ala saya :
1. Hindari konsumsi gorengan berlebihan
2. Jangan minum manis saat siaran/mc karena tenggorokan akan terasa lengket
3.Luangkan waktu 15 menit/hari latihan pernafasan yaitu tarik nafas melalui hidung dan buang nafas melalui mulut, dengan perut mengembung ketika kita tarik nafas. Bahu jangan diangkat. Rilek. Latihan ini akan membantu stamina kita berbicara baik saat on air/off air.
4. Minum air putih yang cukup.
5. Tersenyumlah sebelum bicara, karena suara yang dihasilkan ketika kita bicara sambil tersenyum mempunyai efek mengembirakan untuk orang yang mendengar. Baik langsung/tidak

Selamat mencoba mari gali dan kembangkan potensi yang ada dalam diri kita. Goodluck!

    




Related Posts

There is no other posts in this category.

48 comments

  1. Yah... Ini dia salah seorang master of ceremony dengan suara yang aduhai. Aduhai banget saat dirinya baru menyebut huru "a". "a" nya itu bulet banget dan jernih. Pernah nih dikasih materi sama beliau. Materi itu ttg biar bisa ngomong dengan satu tarikan napas. Ujuuubileeeh...gampang2 susah. Eh ternyata, ngomong dengan satu tarikan napas ada tekniknya. Thank you ya Mba Gita utk pembelajarannya. The best MC that I ever know. Sukses teruuusss...

    ReplyDelete
  2. Owalah pantesan waktu pertama ketemu mba Gita saya berasa nya asing lagi. Ternyata mba seorang penyiar radio. Sekarang juga masih kelihatan luwes dan ramah pada semua orang. Sudah kebiasaan kali ya dirimu ramah.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Xixixi...thaks ya ri. Kalau terjun di bidang jasa entertainment itu harus menyebarkan energi positip agar alam langsung ikut bersinergi. Aish sok filosofi nih

      Delete
  3. salam kenal mbak Gita, asyik baca perjalanan karirnya sukses terus ya mbak

    ReplyDelete
    Replies
    1. Salam kenal kembali aya cantik. Inbox aja kalau mau belajar. Tetap promosi 😄

      Delete
  4. Wuiiiihhhh ternyata kakak satu ini penyiar ngehitz. Pengalamannya banyak pula, VO dan MC. Pastinya multivitamin dibutuhin banget ya kak.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Eh ada blogger hits juga. Iya dre tubuh kadang minta haknya tapi kita suka mengabaikan. Ya gitu tepar. Wajib tambahan multivitamin itu.

      Delete
    2. Eh ada blogger hits juga. Iya dre tubuh kadang minta haknya tapi kita suka mengabaikan. Ya gitu tepar. Wajib tambahan multivitamin itu.

      Delete
  5. Wah, makasih ya tips nya, saya butuh banget nih... Suara lagi serek2 gtu blkangan ini... Huhu...

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya sehari 1 aja nggak banyak kan? Kudu dieman- eman tubuh apalagi dirimu mobile work

      Delete
  6. Jadi inget cerita jdi penyiar kemarin mba gita.. susah2 gampang yeaah

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya terdengar gampang diudara tetapi off airnya membutuhkan waktu panjang sebelum benar- benar siap on air. Tapi benar lho
      latihan nulis yang bikin mabok itu akhirnya melatih perbendaharaan kita makin banyak. Jadi kalau nggak bawa catatan juga ngoceh aja kita { penyiar } hahaha

      Delete
  7. Waaw penyiar pujaan pendengar, kita sama mbaak dulu kuliah aku siaran di Surabaya :)
    Kangen siaran lagi :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. aish podo toh. Iya pekerjaan yang ngangenin begitu selesai cuti pulkam xixixi...

      Delete
  8. Seru cerita jadi penyiar, jadi penyiar gak gampang. Pasti jago public speaking nya. Ajarin aku dong mba

    ReplyDelete
    Replies
    1. banget! ayuk dung akh. Dengan senang hati aye siap mpok.
      ade berapa mpok dikampung ente? hahahaha

      Delete
  9. Jadi kangen siaran radio abis baca blog post ini ;)

    ReplyDelete
    Replies
    1. hahaha.....tuh kan? Ruang siaran itu magnetnya luar biasanya ya?
      Dulu waktu training diajarin kalau masuk ruangan mind setnya semua alat didalam kekuasaan/kendali kita.

      Delete
  10. Wah jadi inget dulu saya pernah nyoba siaran juga, tapi online sih pake winamp ga se keren mbak gita hehehe

    ReplyDelete
    Replies
    1. akh siapa bilang nggak keren dengan ol. Ketika ada feedback dalam bentuk apapun. Disitulah siaran kita berhasil. Semangat!

      Delete
  11. Keren banget pengalaman hidup di bidang penyiaran radio ini. Udah mantap pula jadi MC, narator dll pantesan ayu lah suara mbak Gita Siwi.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Stt...siapapun bisa. Belajar sama latihan.
      Yuk ya yuk! Hahaha

      Delete
  12. Paling susah itu siaran tandem krn hrs bisa seirama dg partner dan kalo yg satu blank, bisa nular ke lainnya hahahah

    ReplyDelete
    Replies
    1. Nah ini dia pertanyaan yang suka aku tanyakan di kelas. Lebih suka single/tandem karena masing2 punya kelemahan dan kekuatan. Kalau sendiri. Pun baik/jelek buat diri sendiri. Kalau tandem ego harus dibuang jauh2 karena tidak ada yg boleh dominasi. Saling melengkapi. Menutup kekurangan satu sama lain. Pun tidak dapat dipungkiri pendengar diluar tetap tahu di mana yg mengumpan dimana yang menyelesaikan..

      Delete
  13. Baca aryikel ini, ingat lagi waktu masih jadi penyiar radio swasta di Makassar era 1980-an. Bedanya waktu itu masih memutar lagu menggunakan kaset dan piringan hitam. Program siaran bikin sendiri. Asyik memang jadi penyiar.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Wow ternyata daeng mantan announcer. Iya ya era kaset/piringan hitam kemudian CD dan sekarang semua serba komputerisasi.

      Delete
  14. Replies
    1. Sekali lagi. Aseek!
      Namaku gita, rumahku matoa...( singsong) 😄

      Delete
  15. Madam, dulu aku pengen jadi penyiar lhooo tapi nggak keturutan karena suaranya pas-pasan plus cadel. Kalo ngeliat dan denger suara penyiar tuh rasanya kagus banget karena mereka biasanya suaranya punya ciri khas sendiri.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Jadi ke inget rico ceper yang cadel. Yes ciri khas & berkarakter tepatnya. Karena pendengar sendiri yang kadang ngeciriin.
      Tapi klo clien buat iklan mereka memang akan mencari dari yang manja, rame, tegas n lugas. Sampai khas kedaerahan mrk butuhkan.

      Delete
  16. lucu2 seru bacanya.. ahaha... kalo pengalaman pertama emang kadang bikin malu2 gt ya.. kadang eksel kalo inget tapi lucu.. ahahaha.. akusering dapet insiden memalukan juga mbak... tp tak biarin wes,,, ahahah

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya wan nyaris mood berubah tapi karena perdana ya satu studio yang support. Ingat dapat hadiah cincin waktu itu. Duh insiden pembawa berkah. Luar biasa kasih ilmu pengalaman pertama ini.

      Delete
  17. Wah pnyiar radio ternyata. Saya juga pernah berkunjung ke salah satu stasiun radio, jadi tau seperti apa siaran radio itu. Btw kunjungan baliknya ya di kangamir (dot) kom

    ReplyDelete
  18. Hai mb Gita, apa baru pertama ya sy maen2 kesini? Suara emang modal bgt ya mbak kl sering tampil depan umum. Untungnya ga jadi penyiar, tapi sering ditodong aja, tapi masi enak ditemenin penyiar beneran buat muter lagu. Aku jg bayangin tangan yg ga pernah diemnya penyiar itu, cak cek, set set, wkwkwk. Sukses terus mbak!

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya nih hehe. Benar untuk sebagian orang adalah anugerah pun suara bias dilatih.iya single operation itu asyik. Tapi kalau talk show dibantu operator. Agar kami penyiar focus pada topic dan terutama narasumber.

      Delete
  19. Mba Git, kapan buka kelas lagi, aku kan blm sempet ikutan waktu ituuu.. Btw, aku jg minum theragran lhoo..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya ya tuk jaga stamina. Ayuk ntar ya habis lebaran Insya Allah didepok

      Delete
  20. Namanya baru pertama kali, ada aja yang bikin salah ya, Mba Gita. Suaranya nggak melayang ke kuping pemirsah, eh pendengar deng. Mba Gita keren banget perjalanan karier-nya, sampai jadi narator di tipi pula. Sukses ya, Mba Gita

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya terimakasih. Jadi selalu tahu gosip terhangat artis lebih dulu. Eh 😄

      Delete
  21. Suka banget ma suara Mba Git. Enak banget didenger. Kebayang gimana serunya sih klo denger langsung Mba Git siaran, sayangnya dah pensiun yak wkwkwk. Tp itu kocak bgt sih pengalamannya Mba Git.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya mau action tapi fokus belum terlatih hahaha...akh akhirnya ruangan itu berhasil dalam kendali akyu. Xixixi...iya saatnya di off air bagi2 ilmu. ☺

      Delete
  22. Aku slalu kagum ama penyiar radio. Pertama krn suara mereka yg memang oke, kedua krn kemampuan mereka utk lancar bicara, punya banyak topic dan kebanyakan juga lucu :) . Aku sendiri orangnya ga terbiasa banyak bicara gt mba. Kalo mau ngomong aja, kdg mikir dulu, enaknya gimana, kata2nya gmn yg ga menyinggung hahahha... Mungkin buat sebagian org jd ngebosenin :) .. Ditambah pekerjaan skr yg lbh banyak dibelakang meja, makinlah aku ga terbiasa utk tampil bicara ke depan.. Kadang ama suami aja, kalo lg ribut mba, aku lbh suka nyampein uneg2ku itu tertulis.. Nth lewat wa, ato email.. Krn aku memang lbh bisa nyampeinnya lwt tulisan drpd bicara lgs :p..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hahaha..hai fanny thx udah mampir ya. Iya dunia ini butuh ketepatan dan kecepatan juga kemampuan semua bersinergi. Eh ada lho yg sehari2 diam aja tapi kalau tampil berkaitan pekerjaan baru deh keluar suaranya. Maksudnya ya penyiar yg sehari-harinya kalem gitu. Kan sll heboh juga. Its ok dikau sampaikan lewat tulisan yg ptg maksudnya sampai. Kayak pekerjaan aku tulisan/pointer aku sampaikan lewat suara. Itu aja bedanya. Nah klo kehati hatian pemilihan kata, susah bicara. Jawabannya hanya satu. Latihan...latihan dan latihan. Fanny bisa coba dari hal- hal yang paling dekat disekitar kita. Sukses sll ya

      Delete
  23. Suara yang lama sudah saya sangat rindukan, my teacher sewaktu saya siaran di depok, selalu support saya,love u mb gita, sukses slalu..

    ReplyDelete

Post a Comment