Bepergian di Jakarta perlu persiapan yang matang. Mengapa? Karena selain kemacetan yang memang sudah menjadi bagian dari keseharian kota metropolitan ini, ada juga aturan lalu lintas yang harus jadi pertimbangan sebelum memutuskan keluar rumah
Dunia pekerjaan saya yang bisa dikatakan memiliki mobilitas yang aktif mau tidak mau harus selalu berkompromi dengan sikon lalu lintas di Jakarta. Sebut saja aturan Gage atau Ganjil Genap Jakarta
Doc pixabay |
Aturan lalu lintas yang mulai berlaku pada tahun 2016 ini merupakan pengganti dari aturan 3 in 1 yang mengatur jumlah penumpang dalam 1(satu) mobil minimal 3 orang. Sedangkan aturan Ganjil Genap yang yang biasa disingkat dengan Gage ini membatasi kendaraan yang diperbolehkan keluar rumah pada jam tertentu sesuai angka terakhir plat kendaraan roda empat yang kita miliki dan dikaitkan dengan tanggal hari tersebut.
Ada 2 sesi pemberlakuan aturan Ganjil Genap yaitu sesi pagi dimulai pukul 06.00 WIB sampai dengan pukul 10.00 WIB dan sesi sore dimulai pukul 16.00 WIB hingga pukul 21.00 WIB.
Aturan ini dikeluarkan dengan tujuan selain mengurangi kemacetan, juga untuk menekan tingkat polusi di Jakarta. Dengan adanya aturan Ganjil Genap, setiap akan melakukan liputan acara, hal yang pertama kali saya lakukan adalah mengecek tanggal dan jam kegiatan. Hal ini wajib saya lakukan agar bisa menyesuaikan pemakaian kendaraan pribadi atau umum untuk menuju ketempat liputan.
Lain halnya dengan adik ipar saya. Dia memiliki tempat usaha di Purwakarta. Untuk menyiasati aturan Ganjil Genap ini, adik ipar saya hanya akan mengunjungi tempat usahanya di tanggal-tanggal Ganjil karena kebetulan angka plat mobilnya adalah Ganjil.
Akan tetapi hal ini tidak berlaku apabila ada kebutuhan mendesak, misal mengantar tamu untuk melihat show room usahanya di Purwakarta itu. Alih alih untuk menghindari jalan-jalan yang terkena aturan Gage, adik ipar harus mencari alternatif jalan lain yang mau tidak mau memakan waktu lebih lama.
Kalau pada tanggal Ganjil begitu keluar rumah bisa langsung melewati jalan protokol yang kebetulan terkena aturan Gage dan langsung bisa masuk gerbang tol terdekat, maka saat tanggal genap harus memilih jalur alternatif sebelum akhirnya bisa masuk ke jalan tol.
Effort banget ya...tapi ya seperti inilah perjuangan para pekerja dan orang-orang di Jakarta..
Berikut jalan-jalan di Jakarta yang terkena aturan Ganjil Genap :
Jalan Gunung Sahari
Jalan Stasiun Senen
Jalan Kramat Raya
Jalan Salemba Raya sisi timur mulai dari Simpang Jalan Paseban Raya sampai Simpang Jalan Diponegoro
Jalan Salemba Raya sisi barat
Jalan Kyai Caringin
Jalan Balikpapan
Jalan Jenderal Sudirman
Jalan M.H. Thamrin
Jalan Medan Merdeka Barat
Jalan Suryopranoto
Jalan Majapahit
Jalan Hayam Wuruk
Jalan Gajah Mada
Jalan Pintu Besar Selatan
Jalan Jenderal S. Parman
Jalan Tomang Raya
Jalan MT Haryono
Jalan Pramuka
Jalan Jenderal Ahmad Yani
Jalan D.I. Panjaitan
Jalan HR Rasuna Said
Jalan Gatot Subroto
Jalan Fatmawati
Jalan Panglima Polim
Jalan Sisingamangaraja
Oh iya, aturan Gage ini hanya berlaku di hari kerja setiap hari Senin sampai Jumat ya. Jadi kalau bepergian di hari libur, Sabtu dan Minggu bebas dari mikir apa tanggal hari itu ganjil atau genap😁
Tips dari saya agar tidak terkena denda akibat melanggar aturan Ganjil Genap :
1. Atur kegiatan keluar rumah sebaik mungkin apabila kegiatan fleksibel tanggal dan jam nya
2. Bila plat mobil tidak sesuai dengan tanggal kegiatan, cari alternatif jalan atau
3. bila memungkinkan untuk mengubah jam kegiatan agar bebas dr aturan jam ganjil genap.
Intinya, apapun aturan yang diberlakukan pemerintah adalah kewajiban bagi kita untuk selalu patuh dalam menaati aturan yang ada. Penyesuaian dan fleksibilitas diperlukan agar semua kegiatan keluar rumah menjadi nyaman dan lancar.
Aku jadi inget pengalamanku mba kena tilang gegara gk sadar kalo hari itu ganjil sdanfkan nomer mobilku genap dan kena dong ditilang di belokan plaza senayan hehehehe intinya kita harus patuh sma aturan
ReplyDeleteHa ha ha. Betul sekali aturan ada buat ditaati ya
DeleteGanjil genap memang harus di tetapkan guna mengurangi kemacetan Jakarta, makanya yg punya kendaraan mobil harus hafal banget ya sama tanggalan, biar ga kena tilang
ReplyDeleteIya udah familiar deh warga jakarta dengan aturan Ganjil Genap
DeleteRekayasa lalu lintas, ganjil genap solusi atasi volume kendaraan ya mbak.. Musti dibarengi, gerakan naik transportasi umum secara masif (menurut saya )
ReplyDeleteWah iya...makin terurai ya bukan hanya hardwarenya tapi juga softwarenya ya
DeleteGanjil genap sangat membantu dalam mengurai kemacetan di Jakarta.
ReplyDeleteIya mas,sangat. Terima kasih banyak ya sudah mampir ke blog saya 🙏
DeleteUntuk mengurangi kemacetan ya, pengguna jalan harus selalu inget tgl nih , agar ga kena tilang
ReplyDeleteTepat! Lama lama hapal pun namanya manusia lupa ada aja ya kayak komen mba yanti di atas 😄
DeleteSebetulnya serba salah ya. Tapi lebih ditekankan pada kemauan dan disiplin masyarakat dalam mematuhi peraturan lalulintas.
ReplyDeleteKalau semua patuh,sistem akan jalan aja bu. Nggak perlu ada polisi berdiri diri bahkan. Apalagi serba digitalisasi ya akan terpantau cctv semua pelanggar lalulintas
DeleteAku biasanya ke Jakarta pas hari kerja. Jadi ya memang harus waspada soal aturan ganjil-genap ini, apa lagi kalau jadwal lagi ketat.
ReplyDeleteklo tante dan om molly yg di jakarta, tahan beli dua mobil biar bisa tetep ke kantornya. klo molly dan klg sih naek grab aja udah..
ReplyDelete