...Memandang alam dari atas bukit...sejauh pandang kulepaskan..sungai tampak berliku... Sawah hijau membentang... Bagai permadani di kaki langit...Gunung menjulang berpayung awan oh indah pemandangan...
Kutipan lirik lagu Memandang Alam di atas membuat pikiran kita melayang jauh ke belakang saat keindahan alam Indonesia masih sangat eksotis, terlindung dari segala bentuk eksplorasi atas nama pembangunan yang tanpa sadar telah merenggut keindahan dan manfaatnya bagi hidup dan kehidupan manusia.
![]() |
Dok. pribadi |
Tanggal 7 Agustus baru saja kita lewati. Belum banyak yang tahu bahwa tanggal tersebut telah diresmikan sebagai Hari Hutan Indonesia dan mulai diperingati tahun 2020 ini. Penetapan Hari Hutan Indonesia tentunya bukan tanpa alasan.
Hutan sebagai suatu ekosistem memiliki manfaat yang sangat besar bagi tumbuhan, hewan, terutama manusia. Hubungan timbal balik yang seharusnya merupakan hubungan simbiosis mutualisme atau hubungan yang saling menguntungan, pada kenyataan sangat sulit diciptakan. Manusia dengan kekuatan akal pikirannya telah mengambil manfaat hutan melebihi kemampuan hutan itu sendiri.
Akibat kerusakan hutan yang paling mudah untuk kita semua rasakan adalah meningkatnya suhu udara. Hutan dengan rerimbunan pepohonan di dalamnya merupakan paru-paru yang membersihkan udara yang ada. Sebagai penghasil oksigen yang dibutuhkan manusia. Namun saat ini, dengan banyaknya eksploitasi terhadap pepohonan yang ada di hutan, otomatis memberikan dampak negatif ke bumi dan ke kehidupan manusia sendiri.
Apakah kita akan tinggal diam melihat hutan-hutan terus menerus tergerus keberadaannya? Bagaimana dengan tumbuhan dan hewan di dalamnya? Patut disyukuri bahwa masih ada segelintir orang yang peduli dengan keberadaan hutan. Dengan berbagai cara mereka lakukan untuk dapat terus melestarikan hutan kita tercinta.
![]() |
Dok. pribadi |
Bagaimana dengan kita yang hidup di daerah perkotaan? Apakah kita bisa ikut serta melestarikan hutan-hutan yang ada pun fisik kita jauh dari hutan belantara tersebut? Segala sesuatu bukan hal yang tidak mungkin dilakukan sepanjang ada kesadaran dan keingain untuk memulai.
Adopsi hutan menjadi hal baru yang ditawarkan sebagai salah satu upaya agar masyarakat dapat turut serta melestarikan dan menjaga keberadaan hutan. Adopsi hutan merupakan suatu gerakan di mana masyarakat secara bergotong royong memberikan donasinya untuk menjaga hutan yang masih ada, mulai dari pohon tegaknya, hewannya, flora eksotisnya, serta keanekaragaman hayati lain di dalamnya.
Donasi dari masyarakat yang terkumpul akan disalurkan ke lembaga masyarakat yang sering kita sebut sebagai lembaga konservasi hutan. Lembaga ini banyak tersebar luas hampir di setiap provinsi di Indonesia yang memiliki kekayaan hutan sebagai sumber daya alam lokal.
Kegiatan yang dilakukan lembaga konservasi hutan ini. merupakan kegiatan menjaga, memperbaiki sekaligus mengembangan segala hal yang ada di hutan secara menyeluruh. Termasuk di dalamnya adalah penyelamatan terhadap hewan-hewan langka yang dilindungi dan tumbuhan liar yang nyaris punah. Melalui adopsi hutan, kegiatan-kegiatan tersebut dapat dilakukan secara berkesinambungan dengan tujuan akhir agar hutan-hutan di Indonesia dapat terus ada dan memberikan manfaat bagi masyarakat baik sekitar hutan maupun masyarakat umum.
Gerakan adopsi hutan diharapkan dapat menjadi gerakan yang terus menerus dan berkelanjutan karena hutan yang ada sekarang bukanlah hutan kita, tetapi hutan yang perlu kita jaga untuk generasi selanjutnya.
Jangan sampai generasi nanti hanya dapat mendengarkan sejarah bahwa Indonesia dulunya memiliki hutan yang saat luas, tanpa dapat mereka lihat langsung. Kepedulian dan rasa memiliki akan mendorong kita semua untuk saling menjaga keberadaan hutan yang ada. Jadikan hutanku hutanmu juga....