Imunisasi itu Harus Disampaikan Dengan Cara Komunikasi

41 comments
Tahun ini Pekan Imunisasi dunia, jatuh pada tanggal 24-30 April 2018. Atau diperingati setiap tahun pada minggu terakhir bulan April. Mengusung tema "Capai Imunisasi Lengkap Bersama Melindungi dan Terlindungi" IDAI (Ikatan Dokter Anak Indonesia) sebagai organisasi profesi yang mengabdikan dirinya untuk meningkatkan derajat kesehatan dan kesejahteraan anak Indonesia, mengajak semua orang dari pemerintah, organisasi profesi, Lembaga Sosial Masyarakat, serta media, agar menambah upaya dalam meningkatkan cakupan imunisasi.





Cakupan Imunisasi Indonesia 

  • Cakupan imunisasi dasar lengkap

Berdasarkan data dari Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (Ditjen P2P) Kementerian Kesehatan Republik Indonesia cakupan imunisasi dasar bagi bayi usia 0-11 bulan pada tahun 2017 mencapai 92,04% (dengan target nasional 92%). Hasil tersebut menunjukkan bahwa program imunisasi telah mencapai target, namun dengan catatan terjadi penambahan kantong dengan cakupan di bawah 80% dan cakupan antara 80-91,5%

  • Cakupan imunisasi lanjutan
Angka cakupan nasional imunisasi lanjutan DPT-HB-HIB pada tahun 2017 mencapai 63,4% (target 45%) dan campak 62,7%

Ternyata antara tahun 2014-2016 terdapat 1.716.659 anak yang belum mendapat imunisasi dan imunisasinya tidak lengkap. Nah berdasarkan Riset Kesehatan Dasar tahun 2013 ada beberapa alasan yang menyebabkan bayi tidak mendapat imunisasi diantaranya : takut panas, keluarga tidak mengizinkan, tempat imunisasi jauh, sibuk, sering sakit, dan tidak tahu imunisasi. Oleh sebab itu pemberian imunisasi universal bagi seluruh anak tanpa kecuali masih merupakan tantangan bagi seluruh pihak yang terlibat dalam upaya promosi kesehatan, baik pemerintah, organisasi profesi, LSM, mitra swasta, masyarakat dan juga media.
Dr.Vinod Kumar Bura  Medical Officer, EPI World Health Organization Indonesia


Media punya peran yang sangat besar dalam merubah persepsi orang akan imunisasi. Kalau kita lihat kenapa issue anti vaksin cepat meluas? Karena menyentuh sisi emosi dan ideologi masyarakat, jadi meskipun keliru dari sisi ilmu dan nggak ada bukti tapi karena yang di gedor itu sisi emosinya maka cepat sekali meluas. 

Kita ambil contoh saat Prof.Dr.Cissy B.Kartasasmita, Sp A(K),M,Sc,Ph.D presentasi melalui Video dengan temanya siang itu "Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD31) dan pencegahannya". Tayangn video ini dapat langsung merubah persepsi kami yang hadir saat itu juga. Bahwa penyakit itu sangat berbahaya dan bikin kasihan. Bayangkan ada bayi menggap-menggap susah nafas dan lain-lain.

DR.Dr.Hindra Irawan Satari, Sp A(K), M.TropPaed
DR. Dr. Aman B.Pulungan, Sp.A(K), FAAP

DR.H.M.Asronun Ni'am Sholeh, MA


"Nah Kita jarang sekali melihat bagaimana penderitaan anak-anak karena penyakit-penyakit yang dapat di cegah dengan imunisasi. Oleh karena jarang ketemu penyakitnya, maka yang di hebohkan adalah vaksinnya. Lihat saja media sosial sekarang dengan modal jempol satu postingan di WAG di share kemana-mana (WAG,FB,IG,Twitter) yang bisa bikin galau dan bahkan merobohkan keyakinan dari penjelasan para ahli yang kompeten.

Kemudian kita lihat aktivis-aktivis yang anti vaksin bergerak penuh berjuangan, sebaliknya kalau yang pro vaksin santai aja. Contoh gara-gara penyakit lain, tetapi yang di salahkan imunisasinya padahal nggak ada hubungannya. Karena kemudian di share di medsos maka kegalauan makin bertambah.

Teman-teman media dan blogger bisa mengungkapkan kalau anti vaksin bisa bikin heboh karena sisi emosionalnya, maka blogger bisa juga bikin feature korban-korban penyakit gara-gara tidak di vaksin. Ini tentu akan menjadi pembanding yang sangat efektif dan menyadarkan masyarakat akan pentingnya imunisasi. Dan ini memenya sedikit sekali. 



Siklusnya selalu sama berkaitan dengan vaksin, ketika penyakitnya banyak, kemudian vaksin meningkat, penyakitnya menurun, mk lost jd org nggak pd lagi nggak percaya 'bnr ya vaksin perlu? kan penyakitnya juga nggak ada. Nah begitu orang ragu-ragu di hajar sama yang anti vaksin.

biasanya yang aneh-aneh malah jadi headline,ralat aja kecil aja berita utama jd gede banget. "Lumpuh habis imunisasi,padahal nggak ada hubungannya" Kata Dr.Pimprim B. Yanuarso, Sp.A(K).

Vaksin adalah suatu produk yang menghasilkan kekebalan terhadap penyakit dan dapat diberikan melalui jarum suntik, melalui kulit atau di berikan dengan melalui mulut juga dapat dengan penyemprotan.

Vaksinasi adalah tindakan penyunttikan organisme yang mati atau dilemahkan selanjutnya akan menghasilakan kekebalan tubuh terhadap organisme tersebut.

Strategi mengatasi keraguan terhadap Imunisasi :


  • Menyentuh sisi emosi pada saat kampanye imunisasi, tak hanya aspek pengetahuan semata
  • Bekerjasama dengan MUI dan tokoh ulama setempat dalam meyakinkan masyarakat terhadap pentingnya imunisasi.
  • Menjelaskan dengan bahasa yang mudah tentang KIPI
  • Meyakinkan masyarakat akan keamanan vaksin
KIPI : Semua kejadian setelah pasien diimunisasi.

Semoga dengan diperingatinya pekan imunisasi , masyarakat akan lebih peduli lagi untuk memberikan vaksin bagi keluarganya. Dan jangan ragu-ragu bertanya berkaitan dengan iminusasi pada ahlinya. Karena dengan komunikasi yang baik imunisasi dapat berjalan dengan baik.










Related Posts

There is no other posts in this category.

41 comments

  1. Jadi keingetan nih, bulan ini anak saya jadwalnya diimunisasi.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hai Lin...nah jangan lupa ya lengkapi yang wajib

      Delete
  2. imunisasi itu penting banget ya mba Git, terutama buat anak2, sayang masih ada sebagian kecil orang yang belum sadar soal hal ini.

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya, tugas kita harus menjelaskan lebih gamlang ya mana realnya

      Delete
  3. Setuju bahwa imunisasi itu penting banget sebagai tindakan pencegahan. Sayangnya bnyk orang yanv belum menyadari itu.

    ReplyDelete
  4. imunisasi itu memang perlu banget ya mba.. buat menjaga daya tahan tubuh dan juga membuat anak jadi lebih sehat..

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya vaksin yang memang sudah disiapkan oleh pemerintah

      Delete
  5. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Perlu banget imunisasi agar penyakit bisa ditangkal, dan tentunya tidak semakin luas terjangkiti di suatu wilayah

      Delete
    2. iya satu wilayah terjangkit penyakit karena banyak yang tidak diimunisasi. Pun kita harus tahu juga mana penyakit yang bukan karena dampak imunisasi. Ini yang harus dikomunikasikan terus

      Delete
  6. Saya termasuk orang tua yang welcome terhadap imunisasi, anak saya harus diimunisasi lengkap. karena saya melihat sendiri di tempat kerja, kasus2 penyakit yang bisa dicegah dengan imunisasi. kebanyakan pasien yang sakit riwayatnya belum dapat imunisasi lengkap.

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya mas Adi pemerintah menganjurkan yang wajib aja belum semuanya aware. Nah kalau terjadi apa-apa sayangnya sedikit yang tahu karena kurangnya pemahaman tentang hal ini

      Delete
  7. Melalui saudara saya pernah dikasih lihat chatnya dia sama temannya yang antivaksin. Gigih banget mempertahankan hubungan pendapatnya bahwa vaksin itu gak perlu, dengan alasan-alasan yang menurut saya dibuat-buat. Ya mau gimana lagi, orang kayak gitu udah kadung kemakan omongan orang lain terus malas mencari kebenaran. Jadi iya-iya aja sama apa yang dibilang orang. Sayangnya dia udah kebal sama kita-kita yang pro vaksin, jadi pembicaraan berujung menyebalkan huhuuu.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Yup! Udah terlalu banyak orang yang minterin sayangnya memprovokasi dan banyak yang terprovokasi jadi tinggalkan aja ini.

      Delete
  8. Wah ada guru saya bang asrorun niam.. Informasi soal imunisasi jadi makin lengkap dgn para narsum dari berbagai kompetensi ya kak.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Nah iya detail banget beliau membeberkan apa yang terjadi selama ini. Sedih liat KIPI2 yang beredar

      Delete
  9. alhamdulillah anak saya udah imunisasi, bener info soal imunisasi harus disampaikan dengan baik dan benar dengan cara komunikasi yang baik juga.

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya Tugas kita ini Tian membantu meluruskan berita2 hoax yang bikin orang jadi bingung

      Delete
  10. Alhamdulillah, anakku lengkap imunisasinya karena ibu mertua bidan dan selalu mengingatkan kalau telat,suka imunisasi di sana

    ReplyDelete
    Replies
    1. Alhamdulillah ya aku juga lengkap udah. Yang tambahan 1,2 juga udah. Kerja di radio harus gali terus info2 dokter yang aku wawancara dan sebarkan info yang sebenarnya

      Delete
  11. Iyaa komunikasikan dengan baik pahami mengapa orang anti imunisasi, jawablah keraguan mereka hingga mereka bisa puas idealnya sih seperti itu ya..:)

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya tugas kita-kita sabar aja jelasinya. Insya Allah mereka paham

      Delete
  12. Bener banget, imunisasi memang harus disampaikan dengan komunikasi yang baik. Kalo enggak, susah buat mencapai tujuan. dari banyaknya hoax, serta semakin gencarnya antivaks di berbagai media, bikin program imunisasi harus ditempuh dengan pendekatan yang tepat. Semoga banyak masyarakat yang merasakan manfaat imunisasi deh ya.

    ReplyDelete
  13. Alhamdulillah anak ku dari lahir lengkap imunisasi dasarnya. Ya meski banyak tantangan juga sih, terutama dr mbahnya akan marah kalo habis imunisasi cucunya panas.

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya tenang aja kita sampaikan pada orang-orang yang belum paham termasuk keluarga dekat

      Delete
  14. Bener banget mbak. Dengan adanya komunikasi yg baik. Berita Dan info penting seputar imunisasi dapat diterima dan diserap dengan baik oleh masyarakat banyak

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya nggak ada lagi cara untuk melawan hoax-hoax,meme dan kipi2 yang beredar kecuali komunikasi

      Delete
  15. Perlu banget di edukasi dulu karena tidak semua orang paham apalagi kalo bicara vaksin harus bayar dan mahal. Banyak yang mikir dulu

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya yang wajib kan gratis yang tambahan yang berbayar

      Delete
  16. Sebagai masyarakat, tentu saja mengenai imunisasi tidak boleh abai, karena ini sangat penting bagi perkembangan anak.

    ReplyDelete
  17. iyak aan, penting banget imuniasi itu. Btw, aku udah lengkap blm ya hehehe

    ReplyDelete
  18. Imunisasi pembicaraan sensitive di keluargaku mb, tapi aku mendukung program imunisasi ini, sebab manfaatnya banyak 😉

    ReplyDelete
    Replies
    1. Nah aku juga baru dijapri tetangga yang nonton video seorang ustad ceramah di masjid tentang bahaya imunisasi dan ngajak jamaah jangan inunisasi. Duh!

      Delete
  19. Iya selama ini yg muncul berita kalau abis vaksin sakit dll, blm banyak yg blow up kalau gak vaksin ntr kayak apa.
    Alhamdulillah kalau saya selama ini tinggal di lingkunagn provaksin.

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya bayi yang info hoax habis vaksin kejang-kejang aja akhirnya ibunya ngaku kalau memang anaknya lagi panas beberapa hari. Duh

      Delete
  20. Negara udah usaha sebegininya buat masyarakat, dan di situ kadang saya heran luar biasa kalau tahu ortu yang nggak mau anaknya divaksin. Selain antivaks, ada tuh juga ortu yang ngelarang anaknya masuk sekolah pas jadwal vaksin. Katanya takut anaknya ntar sakit. Hadeuh...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hehe sedih ya nggak paham tapi ngejugde dan kalau ada apa-apa vaksin disalahin

      Delete

Post a Comment