Pintar Memulai Usaha dengan Kredit Pintar

14 comments


Ada pepatah yang mengatakan bayang-bayang sepanjang badan. Pepatah tersebut memiliki arti belanja atau pengeluaran hendaknya sesuai dengan keadaan dan kemampuannya

(Dok blogger)

Semua pasti setuju ya kalau kita harus bisa mengendalikan pengeluaran sesuai dengan penghasilan yang kita terima.

Namun pada praktek dan kenyataannya tidaklah mudah, sering kali pengeluaran lebih besar daripada penghasilan. Sebut saja saat anak masuk sekolah swasta atau ada anggota keluarga yang sakit dan harus dirawat di RS. Sikon tersebut mau tidak mau akan menambah besar biaya pengeluaran.

Ada sikon yang bisa dibilang tidak urgent tapi seolah-olah menuntut kita untuk menghabiskan dana lebih banyak daripada kebiasaan. Sikon yang saya maksud adalah bulan Ramadhan seperti saat ini. 

Keinginan untuk membelanjakan uang lebih banyak ketimbang hari-hari biasa meningkat tanpa disadari. Mulai dari keinginan menyediakan berbagai takjil,  menyiapkan menu sahur yang istimewa dengan alasan agar menggugah selera makan menjadi hal yang memicu naiknya biaya pengeluaran. Belum lagi menjelang lebaran, berbagai kebutuhan makin bertambah.

(Dok Kredit Pintar)

Kalau dana untuk tambahan pengeluaran tadi sudah disiapkan sebelumnya sih tidak akan ada masalah ya.. Tapi bagaimana kalau keadaannya berbeda? Mau minjam ke saudara atau teman atau kerabat rasanya koq berat. Beratnya selain harus bercerita ini dan itu, kadang kala setelah bercerita ternyata tidak juga berhasil meminjam. 

Saat memutuskan untuk meminjam ke lembaga keuangan, sebut saja bank,  kadang kala terhalang dengan persyaratan jaminan. Selain itu prosedur dan jangka waktu proses yang lama membuat kita berpikir dua kali.

Banyaknya lembaga keuangan non bank yang muncul dalam beberapa tahun terakhir menjadi alternatif pilihan masyarakat yang membutuhkan dana. Besaran pinjaman yang relatif tidak besar, jangka waktu yang relatif tidak panjang serta proses yang cepat membuat lembaga-lembaga non bank ini menjadi solusi atas permasalahan kebutuhan dana dadakan. 

Tapi bagaimana dengan kredibilitas lembaga-lembaga itu tadi? Apakah data customer aman, apakah transaksinya legal? Intinya apakah bisa menjadi solusi masalah tanpa menimbulkan masalah baru?

Saat ini semua serba berbau teknologi. Era digitalisasi pun merambah lembaga keuangan non bank. Financial Technology atau yang kerap disingkat Fintech mengalami perkembangan yang sangat signifikan di Indonesia. 

Kelebihan fintech yang dapat mencairkan pinjaman hanya dalam hitungan jam bahkan menit menjadi salah satu kelebihannya. Namun di sisi lain, stigma negatif terhadap fintech pun muncul. Pengenaan bunga yang tinggi, penagihan yang tidak manusiawi menjadikan fintech seolah-olah berbahaya bahkan harus dihindari.

Oleh karena itu masyarakat harus paham dan tahu bagaimana seluk beluk mekanisme fintech. Ada beberapa tips yang bisa dijadikan acuan sebelum memilih sebuah fintech, antara lain :

1. Pilih fintech yang sudah terdaftar di OJK

Status terdaftar di OJK menjadi syarat mutlak agar masyarakat terhindar dari fintech yang tidak memiliki ijin operasi yang legal. 

2. Sesuai Kebutuhan

Pengajuan pinjaman hendaknya disesuaikan dengan dana yang dibutuhkan. Hindari meminjam dana berlebih yang dapat mengakibatkan kesulitan dalam pembayaran cicilan.

3. Sesuai Kemampuan

Selain itu, besaran dana dan jangka waktu pinjaman juga harus disesuaikan dengan kemampuan pembayaran cicilan. 

4. Pahami Syarat dan Ketentuan

Membaca dan memahami syarat dan ketentuan sebuah pinjaman sebelum memutuskan untuk meminjam wajib kita lakukan. Hal ini untuk menghindari munculnya masalah saat pinjaman sudah cair.

5. Bayar Cicilan Tepat Waktu

Disiplin membayar cicilan tepat waktu menjadi keharusan apabila tidak ingin terkena denda yang pada akhirnya dapat menambah beban pinjaman. Saat menerima gaji, prioritaskan untuk melakukan pembayaran cicilan pinjaman.

Nah kalau kita sudah mengetahui tips bagaimana memilih sebuah fintech yang baik, pertanyaannya, adakah fintech yang bisa mengakomodir kebutuhan dana kita secara instan namun memiliki krediibilitas yang baik seperti sudah terdaftar di OJK, memiliki customer yang banyak serta produk yang kompetitif baik dari sisi bunga maupun besaran dana pinjamannya?

(Dok blogger)

Jawabannya adalah Kredit Pintar. Sebuah platform pinjam meminjam atau Fintech Lending yang memulai operasional bisnisnya sejak tahun 2018. Kredit Pintar terdaftar serta diawasi oleh OJK sehingga layanan bisnis pinjaman online tanpa agunan yang dijalankan telah mengantungi ijin resmi beroperasi di Indonesia. 

(Dok blogger)

Selain itu, dengan mengusung Artificial Intelligence  (AI) terdepan memberikan kemudahan penggunanya untuk mendapatkan pinjaman dengan mengakses aplikasi Kredit Pintar. Besaran pinjaman yang diberikan mulai dari IDR 600rb s.d IDR 20juta.

Sejak Kredit Pintar mulai beroperasi di tahun 2018, total pinjaman yang ada sebesar IDR 25,3 trilyun dan total pinjaman di tahun 2022 ini mencapai IDR 1,5 trilyun. Adapun jumlah peminjam mencapai 7 juta dan peminjan aktif lebih dari 800 ribu. 

Angka tersebut dapat dicapai selain karena kecanggihan teknologi yang mudah diakses, juga karena coverage area bisnis yang meliputi 20 wilayah kota yang tersebar di Sumatera, Jawa dan Bali, Kalimantan, Sulawesi serta Papua.

Dalam acara Kelas Pintar Bersama Blogger Gathering yang berlangsung pada tanggal 7 April 2022 yang mengusung tema "Pengelolaan Modal Pintar Bersama Kredit Pintar", Puji Sukaryadi selaku Brand Supervisor Kredit Pintar mengatakan dalam Kredit Pintar tidak ada potongan pinjaman dari dana yang diajukan, jadi yang akan diterima sama dengan jumlah pinjaman.

Mas Puji ( Dok Kredit Pintar )

Selain itu dari pengajuan hingga dana diterima informasinya sangat transparan. Puji juga mengingatkan agar pengguna berhati-hati dengan akun - akun palsu yang mengatasnamakan Kredit Pintar...akun asli Kredit Pintar adalah : Kredit Pintar - Pinjaman Uang Tunai Dana Rupiah yang hanya dapat diakses melalui Android. Kredit Pintar telah  diunduh lebih dari 10 juta unduhan dan kepuasan konsumen sebesar 4,4 bintang Google Play.

Hadir pula Gandan Wicitra Wiranegara yang menjabat sebagai Senior Business Development Manger Kredit Pintar yang mengatakan bahwa modal suatu bisnis itu ada 3 yaitu uang, energi/semangat, dan keahlian. Ketiganya ini diperlukan untuk menjalankan usaha karena modal bisnis memiliki fungsi yaitu :

1. Memastikan kelancaran operasional perusahaan

2. Membantu manajemen perusahaan dalam menentukan kebijakan

3. Menunjukkan tingkat keamanan bisnis

Dikatakan Gadan paparan di atas adalah teori. Yang terpenting dari itu semua bisa digunakan untuk usaha apa. Misal usaha gorengan. Harus dicari tau berapa modal yang diperlukan, alat dan bahan apa saja yang perlu disiapkan, berapa harga jual gorengan serta siapa yang akan dijadikan target sebagai pembeli. 

Mas Gadan KreditPintar  (Dok blogger)

Diingatkan Gadan juga bahwa dalam berbisnis jangan lupa untuk mengecek secara berkala bisnis yang kita jalankan : di mana yang miss, dimana yang harus diperbaiki, dikurangi dan ditambah. Jadi kita luwes dengan sikon yang ada.

Kesimpulan dari kesemuanya adalah usaha sampingan perlu dirintis dengan berbagai tujuan seperti keperluan tambahan dana, pensiun di masa tua hingga aktualisasi diri.

Jangan takut untuk memulai sebuah usaha karena peluang pasar masih terbuka luas terutama bagi yang memiliki ide bagus dan kemampuan unik. Kendala kebutuhan dana yang kerap dijadikan alasan tidak memulai usaha sampingan dapat diatasi dengan KreditPintar.

Kalau bisa bijak dalam melakukan pinjaman, kenapa tidak kita lakukan?

Related Posts

14 comments

  1. Setuju banget Ka dengan mengendalikan pengeluaran sesuai dengan penghasilan.
    Tapi emang di satu kondisi tertentu, bikin kita kudu minjem ya. Semoga dengan hadirnya KreditPintar ini, banyak orang lebih terbantu dengan cara yang aman karena udah terdaftar di OJK dan transparan juga transaksinya

    ReplyDelete
    Replies
    1. Yup! Kalau bisa bijak dalam melakukan pinjaman, sangat membantu sekali kan.

      Delete
  2. Yeees setuju. Akupun mendukung kalo pinjaman itu digunakan utk modal usaha. Bukan utk keperluan konsumtif. Aku sendiri lebih suka jadi pemberi pinjaman di Fintech P2P begini mba. Kebetulan aku aktif di beberapa Fintech, sebagai pemberi pinjaman. Lumayan uangku yg utk traveling aku putar di situ 😄. So far juga pengembaliannya lancar. Ada sih 1 sempet macet, tapi cuma kecil jumlahnya. Udh ketutup juga Ama profit yg lain.

    Beberapa temenku ada yg memulai usahanya dengan pinjam dari fintech2 legal begini. Bunganya ga memberatkan, dan memang gampang kalo menurut dia. LBH bagus gitu, drpd terjebak Ama yg ilegal kan.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Nah! Paham itu dibutuhkan ya . Jangan juga kita malu bertanya ya ,kalau kita membutuhkan

      Delete
  3. memang harus pinter ya, kalau mau kredit gini bagusnya untuk mendukung usaha. Apalagi sudah legal dan bunganya juga tidak memberatkan plus diawasi oleh OJK.

    ReplyDelete
  4. Pemula usaha musti hati hati mengambil keputusan apalagi soal kredit

    ReplyDelete
    Replies
    1. Tepat, jangan sampai lebih besar cicil kreditnya dari pada pendapatan usahanya ya

      Delete
  5. Kredit memang seperti pisau bermata dua, sebagai nasabah wajib bijak dalam mepergunakan dan membayar kewajiban

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iyes...seiring sejalan itu bisa bikin aman nyaman ya

      Delete
  6. nah sama, pinjaman untuk memulai bisnis usaha bisa jadi pilihan, dan tentu pinjam di tempat yang aman dan terdaftar resmi

    ReplyDelete
  7. Penggunanya bisa mengatur pembayaran secara tepat waktu, maka jadi solusi apik hadirnya fintech ini. Bisnis bisa langsung dijalankan

    ReplyDelete
  8. Sampai saat ini aku paling takut dengan utang. Jika ada utang, pengin cepat-cepat dilunasi. Tapi salut dengan munculnya platform pinjaman yang membantu dengan besaran bunga yang wajar.

    ReplyDelete
  9. Kredit Pintar solusi banget buat pinjam uang ya. 600 ribuan bisa dicicil 3 bulan lunas dong. Asal disisihin dulu dari gaji tiap bulan.

    ReplyDelete

Post a Comment