Saya Merasa Nggak Ada Apa Apanya Dalam Merawat Ibu

7 comments

Ketika ibu kena stroke, dari semua anaknya, sayalah yang paling punya banyak waktu atau tepatnya fleksible dengan jam kerja. Mau jam siaran sedikit boleh mau full satu minggu juga boleh.

Awal-awal saya masih suka keteteran, tapi lambat laun saya bisa memanage waktu antara merawat ibu, pekerjaan dan keluarga.

Perlu teman-teman tahu bahwa ibu saya kena stroke pada kaki kanan dan tangan kanannya yang melemah. Dalam arti di dalam rumah ibu masih bisa ke kamar mandi sendiri dengan pelan-pelan merambat pada pegangan besi yang memang sengaja di buat untuk ibu.

Seminggu sekali ibu juga terapi ke Puri Cinere, biasanya kakinya di sinar dan juga dilatih jalan dengan terapis profesional. Saya kadang sedih melihat ibu yang aktif dalam kegiatan PKK, olah raga dan pengajian kena stroke.

Tapi garis tangan manusia sudah ditentukan olehNya. Makanya saya membangun kepercayaan diri pada semua saudara kakak dan adik jangan perlakukan ibu kayak orang sakit. Dalam arti biasa aja karena bicara, makan dan pencernaan ibu baik sdan lancar semua.

Hanya makan dan mandi serta berpakaian ibu butuh bantuan. 7 bulan pertama merawat ibu saya merasa capek yang luar biasa, dan minta kakak-kakak take over alias ambil alih dulu gantian merawat ibu. Saya ijin istirahat dulu beberapa saat.

Tetapi ketika ibu di tempat kakak, saya kayak merasa ada yang kurang. Apalagi ketika melihat kamarnya kosong. Saya pulang kerja selalu sempatkan mampir tengok ibu. Kadang di lema juga, karena kalau ibu melihat saya datang, beliau ingin balik ke Ciganjur runah saya, hehe namanya usia udah sepuh ya ibu balik lagi pastinya ke anak-anak ini tantangan kesabaran buat kami anak anaknya yang merawat.

Saya sempat berfikir mau minta orang lain membantu khusus buat menjaga ibu. Tetapi bolak balik saya pikir, ibu bukan hanya butuh di bantu tetapi tetap diperlakukan biasa saja . Akhirnya saya abaikan dan buang jauh niat ini. Anak-anaknya adalah energinya. Jadi bergiliran aja siapa yang bisa jaga.

Kadang dilema juga, satu sisi semangat sembuh ibu tinggi satu sisi capek juga kalau melihat ibu lagi latihan jalan.

Subbahanallah ibu nggak ada pernah ngeluh dalam sakitnya lho, ikhlas aja menjalaninya. Beliau malah pesan kami anak anaknya jaga kesehatan.

Alfateh buat ibu ya.
Andai waktu boleh kembali, rasanya ingin maksimal dalam merawatmu bu.
Semoga ibu ridho ya aku rawat. Aamiin


Buat teman-teman yang sedang merawat orang tuanya semoga sehat ya. Juga salam hormat untuk mereka. Ridho Allah adalah ridho orang tua. Jangan mengeluh ketika kita merawatnya.

Related Posts

There is no other posts in this category.

7 comments

  1. Duh, jadi keinget ibu sendiri. Aku juga kayaknya belom bisa jadi anak yang baik. Ibu tinggal bareng adik. Semoga aku masih bisa mengurus ibu dengan baik. Makasih reminder-nya

    ReplyDelete
    Replies
    1. iyes sama sama Ni, mumpung ada waktu dan kesempatan rajin2 tenggok aja ibu. Salam hormat ya sehat selalu untuk beliau

      Delete
  2. Iya aku juga sama..semoga diberi kesempatan utk bebakti lbih baik lagi kpd beliau ya...hiks

    ReplyDelete
  3. Duh, jadi inget ibu, selama ini blm bisa maksimal membahagiakan ibu... :(

    ReplyDelete
    Replies
    1. Nah hehe mumpung masih ada waktu bahagiakan ibu sekecil apapun

      Delete
  4. Sehat selalu ya buat ibunya. Mama mertua saya juga kena stroke sebelah kanan. Sejak menikah sampai punya Fahmi dan sampai beliau dipanggil Tuhan saya dan suami yang merawatnya. Tetap semangat saja. Itu tidak seberapa dibanding perjuangan orang tua saat melahirkan dan membesarkan kita.

    Alfatihah semoga sehat kembali ya. Amin...

    ReplyDelete

Post a Comment