Keadilan Pendidikan untuk Kaum Disabilitas

27 comments


Definisi gangguan fungsional atau disabilitas adalah sebuah masalah pada fungsi tubuh atau struktur tubuh yang mengakibatkan terbatasnya aktifitas dan partisipasi, baik dalam jangka waktu temporer atau lama permanen.
( International Classification of Functioning, Disability, and Health( ICF/WHO, 2001 )

Penyandang disabilitas ialah orang yang mempunyai keterbatan fisik, mental, intelektual, atau sensorik dalam jangka waktu lama yang dalam berinteraksi dengan lingkungan dan sikap masyarakat, dapat menemui hambatan yang menyulitkan untuk berpartisipasi penuh dan efektif berdasarkan kesamaan hak.
( Undang- undang Nomor 8 tahun 2016 tentang Disabilitas )


Disabilitas dengan hasil karyanya [dokpri]

Berdasarkan data WHO tahun 2010, lebih dari satu Milyar anggota masyarakat dunia adalah penyandang disabilitas. Artinya 15 dari setiap 100 orang di dunia merupakan penyandang disabilitas dan diperkirakan 50% penyandang disabilitas tidak mampu membiayai pelayanan kesehatannya sendiri.


Pemerintah melakukan berbagai upaya untuk para penyandang disabilitas. Karena masalah disabilitas dunia juga masalah bagi Indonesia. Akses yang konferenship harus diwujudkan demi kesetaraan bagi penyandang disabilitas, melakukan pengembangan-pengembangan program ke depan dan melatih tenaga kesehatan agar tahu hak bagi penyandang disabilitas. Serta menyadarkan masyarakat akan pentingnya pemahaman pada penyandang disabilitas.

Keluarga adalah faktor penting dalam mendukung penyandang Disabilitas. Seperti memberikan motivasi dan informasi pada penyandang disabilitas.

Mengutip cerita panji, putra pasangan artis Dewi Yull dan Ray Sahetapy," awalnya kedua orang tua
saya tidak memperkenankan saya menggunakan bahasa isyarat dan tetap menyekolahkan saya disekolah umum, tetapi akhirnya mereka merubah semuanya dalam satu kesepakatan bahwa diri saya berbeda,tetapi harus diberi hak sama,  jadi tetap harus disupport dan diberikan fasilitas yang tepat agar dapat mengakomodir semua kegiatan yang dapat saya lakukan secara lebih mudah, dan terbuka. Tidak ditutup-tutupi dari lingkungan sosial. 


Foto dengan Angkie [dokpri]

Juga bagaimana sepak terjang seorang seorang Angkie Yudistia (AY) penulis buku Perempuan Tuna Rungu Menembus Batas, dan juga pemenang penghargaan Social Enterpreneur of The Year, untuk kategori Community Development tahun 2014, yang juga suka memberikan pemberdayaan bagi penyandang disabilitas tunarungu, tunadakasa, dan tunanetra, agar mereka dapat mandiri secara ekonomi.

Apalagi saat ini ekonomi Indonesia banyak dihasilkan oleh kehadiran startup-startup yang banyak digawangi anak muda, salah satunya adalah IPrice

Kalau kita amati di pusat keramaian  atau ruang publik lainnya kadang penyandang disabilitas hanya menjadi pusat perhatian saja.Disabilitas dengan gangguan fisik, dapat karena sebab penyakit atau kecelakaan.Karena mereka sebelumnya normal secara fisik dan mental. Keberadaan mereka entah dengan kursi roda atau tongkat sebagai bantuan berjalan masih dipandang sebagai satu hal yang dilihat beda. Memandang aneh tepatnya.

Bicara disabilitas adalah bicara individu, saya mempunya tetangga seorang tentara yang harus merelakan kaki kirinya mulai dari ujung kaki sampai pangkal paha. di amputasi akibat ledakan ketika bertugas di luar negeri.Melihat aktifitasnya setiap hari yang semua dikerjakan sendiri, orang tidak akan mengira bahwa kaki kanannya adalah palsu.

Tetapi karena dukungan keluarga, beliau tetap dapat melakukan aktifitasnya salah satunya adalah masih dapat menyetir mobil sendiri.Juga tidak minder untuk dapat berkumpul dan bersilahturahmi dengan teman-teman seperjuangannya.


Yang masih banyak terjadi, adalah ketika orang melihat penyandang disabilitas berjalan,yang kadang bukan memberikan ruang tetapi lebih asyik mengamati " betapa sulitnya orang ini berjalan".Ke depan ruang publik diharapkan selain ramah terhadap anak, keluarga juga bagi penyandang disabilitas. Karena ruang publik dapat membawa penyandang disabilitas bertemu dengan orang lain.


Yuk menjelang hari pendidikan nasional, mari kita bangun rasa kepedulian kita terhadap penyandang disabilitas baik yang secara fisik maupun mental, untuk memberikan ruang yang seluas- luasnya.Mereka memang mempunyai keterbatasan fisik dan kemampuan yang berbeda tetapi sebagai warga negara mereka mempunyai hak yang sama untuk mendapatkan pendidikan.


Karena kepedulian lingkungan dan keluarga adalah modal mereka membangun semangat dan kepercayaan diri untuk dapat menunjukkan pada dunia bahwa mereka ada dan bisa.

Selamat Menyambut Hari Pendidikan Nasional!



Related Posts

There is no other posts in this category.

27 comments

  1. Jadi penyandang disabilitas itu bukan keinginan setiap orang. Tapi hanya orang istimewa yang dipilih Sang Pencipta untuk membawakan amanah Nya. Saya yakin jika saya yang dipilih Nya, belum tentu saya bisa kuat dan menerima seperti mereka. Jadi hargai mereka sebagaimana kita ingin dihargai oleh orang lain...

    ReplyDelete
  2. Salut ade dengan mereka yg bs berkarya. Mereka yang berkarya berarti ounya mental baja dan kuat dalam menghadapi masalah. Karena disabilitas bukan hal yang menjadi penghambat.

    ReplyDelete
  3. tuna rungu, tuna netra, dan lainnya sekarang mereka sudah mulai bisa berkarya, jadi inget anaknya dewi dul yanh tuna rungu tapi sukses menggerakan orang2

    ReplyDelete
  4. suka dengan sosok mba angie , sudah cantik juga seseorang yang menginspirasi. walau ada keterbatasan bisa sosok inspirasi buat yang lain

    ReplyDelete
  5. Meskipun dalam keterbatasan fisik tapi kemampuan mereka (para disabilitas) nggak kalah dengan yang normal. Salut buat mba Angkie, kuliah komunikasi meskipun cara komunikasinya beda.

    ReplyDelete
  6. Memang ya pendidikan itu adalah hak setiap manusia, dan kaum disabilitas pun perlu mendapatkan pendidikan sesuai dengan keinginan mereka. Dan salute pada mereka yang meski memiliki keterbatasan tapi tetap bisa belajar dan berprestasi...

    ReplyDelete
  7. Bagi yang dikaruniai fisik normal, sudah semestinya memberikan ruang gerak bagi mereka yang menyandang disabilitas ya.
    Semoga negara makin memberi perhatian buat mereka

    ReplyDelete
  8. padanan frasa bahasa inggris untuk penyandang disabilitas adalah "physically challenged". jadi mereka sudah dihargai sejak dalam kata, beda dgn kita yang masih pakai kata "tuna".

    ReplyDelete
  9. 13 April lalu saya juga sempat bertemu dengan Mba Angkie, orangnya sangat ramah dan bersemangat ya mba. Melihatnya membuat saya termotivasi juga untuk menjadi sosok yang mandiri

    ReplyDelete
  10. DEngan segala keterbatasan namun tetap bisa berkarya menurutku emang luar biasa. Salut dan perjuangkan keadlinan juga untuk mereka

    ReplyDelete
  11. Siapa pun inginnya hidup sempurna ya kak, tapi jika sudah takdir kita-kita inilah yang harus mendukungnya, ibarat puzzle saling melengkapi

    ReplyDelete
  12. Luar biasa ya anak2 ini. Mereka kalau sudah diasah potensinya, karyanya melebihi yg normal. oleh karenanya pendidikan jadi hak setiap orang.

    ReplyDelete
  13. Mba Angkie... aku salut banget lho sama dia.. walaupun ada keterbatasan, tapi tetap semangat.. beneran jadi ceo wanita favorit aku ini.. mba angkie pernah bilang, bahwa jangan remehkan potensi diri, gali terus dan kamu akan temukan potensi diri.. semangatnya akan selalu aku jadikan motivasi dalam hidup

    ReplyDelete
  14. Iya org kalau ada penyandang disabilitas, biasanya aku suka liat di KRL, seringnya ngliatin doank dgn pandangan aneh. Cuma sedikit yg misalnya ada org gk bisa melihat, dia bantuin jalan, langka.
    Keren banget gagasan Mbak Angkie, semoga makin bisa mengedukasi masyarakat kalau disabilitas punya hak yg sama, khususnya dalam bidang pendidikan ya

    ReplyDelete
  15. Masyaa Allah,keren banget bisa berkarya dan mendapat penghargaan. Penyandang disabilitas mesti didukung kemajuannya, krn mereka pun punya hak yg sama spt kita

    ReplyDelete
  16. id lingkunganku, keadilan pendidikan untuk kaum disabilitas masih menghawatirkan. Katanya sekolah itu tempat yang sadis. Jadinya masih banyak yang lebih milih tak bersekolah. :(

    ReplyDelete
  17. Semoga penyandang disabilitas tidak lagi mendapatkan diskriminasi dalam hal apa pun ya termasuk dalam hal pendidikan.

    ReplyDelete
  18. Penyandang disabilitas memiliki hak yang sama layaknya manusia normal lainnya, tidak ada yang memebedakan, mereka berhak mendapatkan fasilitas publisk sebagai mana orang lain juga

    ReplyDelete
  19. Keluarga tetap menjadi motivator nomor 1 bagi penyandang disabilitas. Jangan ada pembeda, karena mereka juga bisa lebih berprestasi.

    ReplyDelete
  20. aksesbilitas untuk rekan difabel itu penting. Karena bagian dari haknya sebagai warga negara. Penting sekali bagi pemerintah memberikan jaminan pendidikan yang sama untuk rekan difabel

    ReplyDelete
  21. Yuuk ah mereka juga mahluk tuhan yang selain pny hak yg sama juga pasti di lshirkan dengan kelebihan yg lain untuk menjadi individu yg baik

    ReplyDelete
  22. Setuju mba, dukungan keluarga penting banget buat para disabilitas ya. Dukungan lingkungan dan pemerintah juga perlu banget. Semoga masyarakt sadar sehingga nggak ada lagi bully-bullyan untuk para disabilitas. Berharap semoga mereka semua juga punya hak yang sama seperti yang lainnya. Salut untuk para disabilitas yang dengan kekurangan bisa nunjukin semangat dan kelebihannya..

    ReplyDelete
  23. Betul banget mbk. Kita tetap harus memberikan ruang dan kesempatan untuk para disabilitas.meskipun mereka berbeda tapi mereka tetap sama dengan kita.

    ReplyDelete
  24. Mereka layak sejajar dengan kita kadangkala kemampuan mereka bahkan melebihi kita

    ReplyDelete
  25. Yap betul, keluarga kudu selalu ada bagi mereka penyandang disabilitas. Tak lupa lingkungan dan fasilitas ya mba, harus pro sama mereka.

    ReplyDelete
  26. Disabilitas juga berhak, jadi inget temanku yang tuna netra, bisa lulus UI dan kemudian skrg jadi pns di kemdikbud, founder Kartunet, Dimas Muharram.

    ReplyDelete
  27. Kaum disabilitaspun bisa hidup maju dan berkembang sama seprti kaum normal asal didukung oleh orang sekitar terutama keluarga,dan semoga fasilitas buat kaum disabilitas juga makin banyak yah mba disarana publik supaya mereka dimudahkan berada diluar rumah

    ReplyDelete

Post a Comment