Pasti kita sepakat dong ya kalau ketiga kata di atas punya hubungan yang sangat
erat, punya keterkaitan secara terus menerus, punya hubungan timbal balik, sebab
akibat yang tidak hanya mempengaruhi si pelaksana yaitu ibu, tetapi berpengaruh
ke semua anggota keluarga yang ada. Seorang ibu adalah menteri keuangan domestik
yang dituntut punya keahlian dan pengetahuan untuk mengatur keuangan rumah
tangganya.
Seorang Ibu yang bijak dalam mengatur keuangan rumah tangga bukan dilatarbelakangi oleh level pendidikan formal yang dimilikinya. Namun hanya memerlukan sebuah pemahaman yang sangat sederhana yaitu prioritas. Kemampuan membedakam mana kebutuhan yang penting atau mendasar atau rutin dengan kebutuhan yang berhubungan dengan self-esteem atau want adalah kunci agar keuangan rumah tangga bisa memenuhi semua kebutuhan yang ada. Sangat sederhana. Namun pada prakteknya seringkali berbeda. Kebiasaan kebanyakan para ibu memegang uang dalam bentuk cash/uang tunai menjadi salah satu faktor.
Di zaman yang serba modern seperti saat ini di mana digitalisasi bisa dikatakan sudah merambah hampir semua sektor kehidupan, rasanya koq ya jadul banget kan kalau kita masih bertransaksi secara tunai. Selain adanya risiko kehilangan, risiko lain yang sulit terhindarkan adalah keinginan untuk memakainya. Bila kita memakai jasa lembaga keuangan seperti bank untuk membantu mengatur keuangan rumah tangga kita, dapat dikatakan ini menjadi salah satu cara agar kita bisa disiplin dalam menggunakan uang. Seperti yang dikatakan mba TSara dari Amar bank " Marilah kita mulai bersama bijak dalam merencanakan keuangan termasuk bagi para ibu rumah tangga. Selain itu, dengan memiliki rekening di bank, segala pemasukan dan pengeluaran (penarikan) ada catatannya. Jadi istilah anak zaman now bisa juga dipakai oleh para ibu nih. Jadilah ibu jaman now yang selain pintar memasak dan beberes rumah, pintar juga mengatur keuangan.
Pertanyaannya kemudian apakah kita boleh
meminjam dana misal untuk nambah penghasilan? Karena dalam sikon seperti ini
dimana banyak perusahaan yang terpuruk bahkan tutup dan PHK juga menimpa
sebagian teman-teman kita maka usaha sampingan adalah solusi? Sangat boleh, kata
bang Aidil Akbar seorang Financial Planner. Asal tempat kita meminjam dana
tersebut sudah terpercaya, reputable, terdaftar di OJK, Ada di platform (google
playstore/ios) Hati-hati pinjol ilegal. Kesehatan tubuh penting tapi kesehatan
keuangan juga penting apalagi dalam sikon pandemi ini kita harus bisa membedakan
antara kebutuhan (sandang pangan papan) dan keinginan. Pakaian adalah kebutuhan
tapi mau punya baju 1 lemari adalah keinginan.
Jangan lupa untuk selalu
menabung, karena kita nggak tahu apa yang akan terjadi ke depan. Jadi tabungan
beres baru kita mulai berfikir untuk investasi deh bisa emas, reksadana atau
usaha. Bisa usaha makanan atau manfaatkan kendaraan yang ada untuk menambah
penghasilan. Nah ada kabar baik nih moms, 8 dari 10 wanita di Indonesia sudah
atau mau mempunyai usaha sendiri, karena sebelumnya hambatan yang ada adalah
mulai dari mana? Kurang percaya diri dan modal belum ada nih. Nah gaes semoga
dari oleh-oleh Webinar saya bersama ISB, Financial planner juga tunaiku pinjaman online dari Amar Bank, hari Sabtu 20 Maret 2021 kemarin, bisa menjadikan kita
khususnya para ibu tetap bisa survive ya pun sikon pandemi ini. Kalau nggak
mulai sekarang pandai mengelola keuangan, lantas kapan ya? Salam hangat