Menghemat Air Bagian Dari Kepedulian Kita Untuk Menjaga Pasokan Air Bagi Lingkungan

21 comments

Sudah 2 minggu ini saya minta air pada tetangga sebelah rumah. Bukan karena mesin air saya yang rusak tetapi memasuki musim kering tahun ini ternyata pasokan air tanah dirumah saya berkurang nggak berlimpah seperti biasanya.
[dok Blogger @Riabuchari]

Tempat saya tinggal padahal masuk daerah resapan air lho yaitu perbatasan antara Ciganjur Jakarta Selatan dan Depok Jawa Barat. Tapi begitulah seperti kemarau tahun lalu juga, saya mengalami juga kekurangan air. Padahal di sini di gali sekitar 8 hingga 12 meter saja air sudah mencukupi untuk kebutuhan sehari-hari.

Tetapi saya tetap mensyukuri kondisi ini, karena meskipun air dirumah kering saya  minta air nggak perlu ribet dan capek angkat-angkat ember atau dirigen dan jauh. Saya cukup nyelang aja langsung dari kran di samping rumah tetangga, beres.

Walaupun pasokan air tetangga masih ada saya tetap ingatkan pada anak agar menghemat air. Sambil menunggu pasokan air tanah di rumah akan terisi kembali begitu musim hujan datang.


Ibu Murni [dok Blogger @Riabuchari]


Alhamdulillah sudah dapat rejeki hujan 2 hari nih walaupun intensitasnya kecil. Tetapi senang karena setidaknya sudah membantu menguyur tanaman di depan rumah yang  juga kena imbasnya dengan datangnya musim kemarau. Selain jalanan berdebu tanaman depan rumah juga mengalami kekeringan.

Nah kebayang ya dengan saudara-saudara kita yang kekeringan juga di beberapa daerah yang harus berjalan kaki jauh untuk mengambil air. Biasanya saudara-saudara kita di wilayah-wilayah yang mengalami kekeringan akan gotong royong mengambil air ke sumber air dengan mengangkat air menggunakan dirigen atau ember dan antri agar pasokan air yang ada dapat dibagi secara rata.

"Saat ini memang ada kecenderungan perubahan cuaca yang ekstrem. Artinya tempat-tempat yang selama ini mengalami musim kemarau, maka yang akan datang juga mengalami kecenderungan lebih kering. Begitu juga ketika musim penghujan datang, intensitas hujan yang datang akan lebih besar". Kata Ir Dodo Gunawan, DEA Kepala Pusat Perubahan Iklim BMKG.
Pak Dodo [dok Blogger @Evisyahida]

Dalam konferensi press yang berlangsung di Upnormal Raden Saleh Jakarta Pusat beliau juga menambahkan kenapa sekarang ini hujan nggak kayak dahulu yang jatuh dibulan yang berakhiran ber ber seperti September, Oktober dan Desember?

Ternyata El nino mempengaruhi perubahan cuaca ini. Seperti halnya bulan Agustus ini sudah masuk pengaruh El nino dan Lanino. 

Nah Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG)  sebagai lembaga pemerintah non departemen yang menjadi acuan setiap orang agat tahu mengenai prakiraan cuaca setiap hari. Memiliki acuan prakiraan cuaca setiap bulan. Dari yang berbasis per bulan, sebulan kedepan atau 10 hari pertama bulan September juga 10 hari Oktober. Meskipun jadwal per bulan prakiraan cuaca itu sudah disiapkan untuk 6 bulan ke depan.


Kolaborasi Rumah Zakat & BMKG [dok Blogger @Riabuchari]

Seperti halnya juga yang dilakukan oleh Rumah Zakat melalui informasi yang disampaikan ibu Murni Alit Baginda, CMO Rumah Zakat. Saat musim kemarau seperti sekarang ini kampanye hemat air harus disebar luaskan. Jadi walaupun di kita masih ada air, tetapi dengan menghemat air kita mengantisipasi kekurangan air dibeberapa waktu kedepan yang mungkin tidak bisa kita dapatkan. Di waduk-waduk yang biasa menampung air itu debit air juga sudah sangat menurun.


Kampanye hemat air melalui Indonesia Siaga Bencana ini dilakukan secara online melalui media sosial, maupun langsung melalui SDM-SDM Rumah Zakat yang ada di desa-desa. Rumah Zakat juga berkolaborasi dengan pihak-pihak terkait seperti dinas PUPN instansi pemerintah yang turut juga membantu terkait dengan pembuatan sumur, dinas Kesehatan untuk mengecek karena air yang dikonsumsi terbatas apakah aman atau tidak. Adakah penyakit yang akan muncul dari kondisi kekeringan atau kekurangan air ini.


Rumah zakat membangun desa berdaya dengan nama Desa tangguh. Dimana setiap bencana yang ada masyarakatnya sudah cukup tangguh bagaimana menghadapi dan mengurangi akibat bencana.


Indonesia yang rawan bencana ini, jadi masyarakatnya sudah disiapkan kedepan bagaimana menghadapinya. Desa tangguh lebih menitik beratkan pada kemampuan atau mengatasi, menghadapi secara mandiri. Apa yang harus dilakukan sebelum terjadinya bencana dan pada saat terjadinya bencana?



Kegiatan Rumah Zakat :

  1. Memberikan penyuluhan siaga bencana
  2. Simulasi melalui sekolah, desa, puskesmas
  3. Apa yang harus dilakukan jika terjadi bencana
  4. Pembuatan jalur evakuasi
  5. Media edukasi

Sosialisasi terus dilakukan rumah zakat melalui kampanye hemat air agar bisa tangguh juga pemuda-pemudanya di desa-desa dan sekaligus dapat menjadi penggerak juga dalam wilayahnya jika terjadi bencana.






Related Posts

There is no other posts in this category.

21 comments

  1. Bagus ya kak program rumah zakat ini untuk mengatasi kekurangan air. Air memang penting, sekarang akibat kemarau panjang air sudah sedikit ya, lama ngisi air torn di rumahku aja bisa lama biasanya cepat, mungkin air di tanahnya sudah berkurang ya..

    ReplyDelete
  2. Wah Rumah Zakat juga membantu daerah-daerah kekeringan ya....Alhamdulillah...Semoga kita juga bsia ikut membantu dan menjaga kelestarian air...jadi bencana kekeringan jauh dari kita...Aminnnn

    ReplyDelete
  3. Klo tidak banjir ya kekeringan...inilah derita negeri kita.
    semoga semakin banyak orang peduli dengan kondisi bencana saudara-saudara kita ini.

    ReplyDelete
  4. Bener y mba mnjaga air adlh tugas Kita semua hemat dlm pengunaan sehari2

    ReplyDelete
  5. Menjaga air emang penting ya, selain sekarang juga musim kemarau ya.. Hehehe.. Semoga bisa dilaksanakan oleh seluruh masyarakat +62 ya..

    ReplyDelete
  6. Memang penting sekali ya untuk menghemat penggunaan air apalagi saat ini musim kemarau ya

    ReplyDelete
  7. Sekarang lagi musim kemarau di tempatku sering mati airnya jadi harus lebih hemat deh pemakaian airnya

    ReplyDelete
  8. air itu adalah kebutuhan paling krusial untuk semua makhluk yg ada di bumi.. sebagai manusia, kita wajib banget meningkatkan kesadaran dan beraksi nyata untuk pelestarian air bersih..

    ReplyDelete
  9. Iyaa..
    kami pernah ngalamin keadaan susah air.

    Ya Allah,
    Ini di Bandung loo...bukan di pedalaman.

    Semoga Rumah Zakat makin meluaskan kebermanfaatan.

    ReplyDelete
  10. Air memang sumber kehidupan, semoga musim kemarau segera berlalu ya n salut buat rumah zakat sudah banyak membantu masyarakat untuk mendapatkan air bersih

    ReplyDelete
  11. Bagus nih program rumah zakat untuk membantu masyarakat dalam pembuatan sumur. Air bersih memang kebutuhan utama, terutama di kota besar seperti Jakarta ini. Salut.

    ReplyDelete
  12. Aku baru ngeh kalau skrng musim kemarau ya soalnya tempatku kadang masih hujan.. Tp tetep yaa harus hemat air..

    ReplyDelete
  13. Iya loh dan tanpa kita sadari air bekas pun bisa dimanfaatkan loh. Air bekas cuci beras misalnya, bisa buat nyiram tumbuhan

    ReplyDelete
  14. Di Makassar mulai kerasa nih, butuh air bersih soalnya aliran air mulai ga lancar hiks, jadi butuh penampungan air tambahan sebagai persediaan

    ReplyDelete
  15. Air memang penting banget keberadaannya. Apalagi tubuh manusia sebagian besar itu air. Mudah-mudahan langkah Rumah Zakat ini akan bisa membantu mereka yang sedang dilanda kekeringan. Aamiin

    ReplyDelete
  16. Bener hemat air is a must.. saya berusaha hemat air juga.. misal air bekas cucian buat nyiram teras.. atau sisa air minum di gelas buat nyiran tanaman

    ReplyDelete
  17. Kesadaran untuk menghemat air itu memang sulit munculnya Kak. Apalagi untuk orang-orang yang saat ini punya sumber daya melimpah ruah. Semoga kempen-kempen soal ini semakin banyak ya, supaya awareness mulai terbangun.

    ReplyDelete
  18. Air memang kebutuhan utama bagi tiap orang. Saya teringat peristiwa bbrp hari lalu, gara2 ada tetangga yg ngebor air eh malah membuat masalah bagi tetangga lainnya. Entah ada yg salah dg cara ngebornya atau gimana, dampaknya membuat air di rumah lainnya berubah jadi keruh

    ReplyDelete
  19. musim kemarau panjang ini ternyata berimbas ke siapapun ya, kirain aku ke daerah timur sana aja. ternyata mba Gita juga ngalamin ya.
    Aku jg gitu sih, di rumah mengedukasi ke anak utk supaya menghemat air

    ReplyDelete
  20. Kalau misalnya BMKG sudah memprediksi cuaca hingga 6 bulan kedepan, rasanya memang perlu edukasi ke masyarakat tentang pentingny membaca prakiraan cuaca untuk mengantisipasi bencana ya Mba. Dan bisa persiapan kalau2 elnini atau lanino datang.

    ReplyDelete
  21. Air ini memang penting sekali untuk kehidupan, makanya aku galak banget soal air kalau dirumah. Tapi emang benar sih sekarang berasa banget nih panjang kemaraunya ya, air dibeberapa daerah sudah mulai agak sulit kemarin pas kemarin aku kunjungan ke daerah.

    ReplyDelete

Post a Comment