Home Learning yang Menggugah Peran Dasar Ibu

43 comments


Corona means covid 19 means social distancing means home learning.


Home Learning [dokpri]

Sampai di home learning ini yang mau saya bahas. Ya, kita semua saat ini sedang dihadapkan pada situasi dan kondisi yang relatif sama dan bukan hanya secara nasional, namun skala dunia. 

Sejak bapak presiden kita mengumumkan adanya pasien yang terjangkit covid 19 di Indonesia, terjadi perubahan di berbagai kehidupan sosial masyarakat Indonesia. Mulai dari yang sebelumnya lebih sering menonton infotement sekarang mengikuti terus update berita, yang sebelumnya agak cuek soal kebersihan sekarang lebih concern terutama urusan mencuci tangan. Dan perubahan yang signifikan dan dianggap "menambah beban" pekerjaan ibu di rumah bagi sebagian masyarakat yaitu home learning.


Home Learning [dokpri]

Salah satu himbauan pemerintah dalam menghadang penyebaran wabah penyakit yang awal kasusnya terjadi di Wuhan,Tiongkok ini adalah social distancing atau menjaga jarak. Himbauan ini disikapi oleh berbagai institusi baik pemerintah maupun swasta dengan membuat kebijakan-kebijakan agar social distancing menjadi efektif. Kementrian Pendidikan Nasional pun turut ambil bagian membuat kebijakan dengan meliburkan para pelajar datang ke sekolah. Namun demikian KBM atau Kegiatan Belajar Mengajar tetap dilaksanakan dari rumah atau secara daring dan diberi istilah home learning.


Home Learning [dokpri]


Secara sederhana home learning diartikan belajar di rumah. Adapun bentuk pembelajarannya beraneka ragam. Ada guru yang memberikan materi dengan mengirimkan video yang terkait dengan materi yang dipelajari untuk selanjutnya memberikan soal-soal latihan, ada guru yang secara langsung melakukan interaksi dengan para muridnya melalui sosial media dengan membentuk grup diskusi. Ada pula yang hanya mengirimkan materi tugas dan memberikan tenggat waktu pengumpulan tugas yang diberikan tadi. Kalau melihat model pembelajarannya sih terkesan mudah ya moms... Namun pada prakteknya, seru abis.😅..

Sebagai contoh keluarga yang memiliki 2 jagoan dengan level pendidikan kelas 5 SD dan TK A. Sebenarnya kalau urusan menemani anak sih setiap hari selalu para ibu lakukan. Yang bikin seru dengan adanya home learning itu adalah pembagian waktu karena materi, tugas, ataupun diskusi dilakukan sesuai dengan jam pelajaran di sekolah dalam kondisi normal yang artinya "terlalu pagi" buat seorang ibu menemani anaknya belajar. 


Home Learning [dokpri]

Dimana biasanya di pagi hari saat anak bersekolah, ibu melakukan tugas rutin seperti kebanyakan kaum ibu yaitu beberes rumah, memasak, menyuci, menyetrika dan berbagai pekerjaan rumah tangga lainnya. Dengan adanya home learning ini, ibu harus lebih mengatur waktu agar semua bisa berjalan lancar dan untuk tugas sekolah anak anak dapat dikumpulkan sesuai deadline.

Hari ke-3 home learning, mulai muncul chit chat di grup sosial media yang isinya kebanyakan berisi keluhan para ibu dalam menjalani "profesi" barunya sebagai guru di rumah. Ada yang menganggap home learning adalah memindahkan tugas guru ke orang tua, ada yang menganggap home learning hanya dilakukan agar anak anak tetap memiliki kesibukan dan berada di dalam rumah saja, dan ada juga yang menganggap home learning menjadi tambahan biaya hidup karena ketersediaan kuota untuk melakukan proses belajar online ini menjadi keharusan.

Saya sendiri menyikapi home learning sebagai bentuk reminder atas peran ibu dalam mendidik anak- anaknya. Selama ini sekolah dianggap pihak yang paling bertanggung jawab atas pengembangan pendidikan anak. Bila anak lambat atau kurang mampu menerima materi yang diberikan guru, dengan cepat si orang tua menganggap guru tidak memiliki kapasitas yang mumpuni dalam mengajar. Bila guru menyampaikan perilaku anak yang kurang baik selama di sekolah, orang tua mengelak menerima kenyataan dan menganggap anaknya baik baik saja.

Pertanyaannya sebenarnya siapakah yang paling bertanggung jawab terhadap pendidikan seorang anak? Apakah yang dimaksud pendidikan? Apakah seorang anak dianggap berpendidikan apabila telah berhasil lulus dengan nilai akademisi yang tinggi dan mengantungi ijazah dari sekolah favorit?

Home learning ini menjadi pengingat saya bahwa pendidikan anak sejatinya merupakan tanggung jawab orang tua terutama kaum ibu. Dalam ajaran Islam disebutkan bahwa ibu adalah madrasah (sekolah) bagi anak- anaknya. Ibu dengan kasih sayangnya diharapkan mampu memberikan pendidikan bukan hanya pendidikan yang bersifat ilmu pengetahuan umum namun pendidikan akhlaq yang amat sangat diperlukan anak- anak saat mereka terjun dan berinteraksi dengan masyarakat luas. Banyak kita liat contoh anak anak yang secara ilmu pengetahuan dianggap pintar dan cerdas namun dalam perilaku, ucapan dan tindakannya jauh dari sopan. Tidak memiliki adab yang baik saat bertemu dengan orang yang lebih tua, kurang peka terhadap kesulitan yang dialami orang lain.

Sekolah memang telah mengajarkan pendidikan baik ilmu pengetahuan dan pendidikan spiritual kepada murid muridnya. Namun durasi yang diberikan tidak lebih dari 8 jam sehari dan 5 hari dalam seminggu. Selebihnya anak- anak mendapatkan pendidikan di rumah. Artinya anak- anak lebih banyak berinteraksi di rumah ketimbang di sekolah. Sekolah hanya membantu proses pendidikan anak, dan sudah seharusnya para orang tua tidak menyerahkan tanggung jawab pendidikan ke sekolah.

Di sinilah peran ibu menjadi sangat dominan dalam mendidik anak- anaknya di rumah. Bagi ibu yang bekerja, tidak berarti pekerjaan kantor menjadi alasan untuk meninggalkan mendidik anak-anaknya. Dengan kemudahan teknologi saat ini, berbagai cara bisa dilakukan agar ibu yang bekerja tetap dapat mengontrol sekaligus menemani putra putrinya dalam belajar. Hanya satu hal yang membuat semua itu mungkin, yaitu niat untuk terus dapat memberikan pendidikan kepada anak -anak kita sehingga momen home learning ini bisa menjadi reminder kita semua kaum ibu bahwa pendidikan anak adalah tanggung jawab kita para ibu. Salam hangat untuk keluarga tercinta. 

Related Posts

There is no other posts in this category.

43 comments

  1. Klo mnrt aku,home learning ini bikin bounding antara ortu dan anak makin erat.Ortu mau ga mau hrs aktif mendampingi si anak. Yg tdnya cm tau beresnya aja krn sianak dihandle gurunya, skrg mau ga mau ortu yg hrs turun tangan.Aku menilai positif sih home learning ini meski dr sisi ortu,agak ngerepotin krn hrs belajar lagi

    ReplyDelete
    Replies
    1. Nah. Iya kak memang time management tetap.harus dibuat pun luwes ya biar hubungan tetap lancar jaya sampai corona pergi. Aamiin

      Delete
  2. Asyik juga mengikuti berbagai cara orang tua saat menemani anak2 untuk home learning ya. Banyak kisah serunya.
    Dan saya sangat setuju dengan peran penting Ibu sebagai madrasah pertama, untuk mendidik anak2 nya

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya kak Sam, makanya sampai ada kata kata ibu itu jangan sakit karena berantakan semua ya iya karena perannya yang multitasking sangat terasa kalau sehari aja lagi sakit. Hehe

      Delete
  3. Wah dengan adanya Home Learning ini membuat orang tua harus lebih kreatif dalam menemani anak belajar sehingga anak jadi semakin semangat dan tidak bosan. Salut nih sama orang tua seperti kamu mbak yg kreatif dalam menemani anak belajar.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Makasih kak, salam hangat untuk keluarga ya sehat selalu

      Delete
  4. Setuju sama komen Catatan Emak, home learning bikin bonding ibu dan anak tambah erat. Ibu pun makin tenang.

    ReplyDelete
  5. Sebenarnya pun kalau lagi ada PR dari sekolah, mengerjakannya kan di rumah bisa dibimbing ortu, jadinya kan tetep juga Home Learning ya

    ReplyDelete
    Replies
    1. Benar kah, tadinya mau kasih judul juga Fenomena Home Learning . Karena ini waktunya lumayan panjang dan terjadwal khusus ya dari sekolah

      Delete
  6. aku kerasa banger home learning si kakak. kadang minta tolong ke ayahnya atau neneknya buat bantuin, wkkwkw.. alhamdulillah banyak pasukan di rumah, tetap ibunya yang ngontrol. tapi kalo lagi ribet, terpaksa dibantuin sama yang lain, karena setiap hari harus nyetor tugas ke sekolah

    ReplyDelete
  7. Gak pengen ngeluh...gak pengen ngeluh, huhuu...
    Aku merasa baik-baik aja dengan anak-anak, justru sekolah yang sistemnya harusnya banyak diperbarui untuk mensupport pendidikan anak di rumah dalam kondisi seperti ini.

    ReplyDelete
    Replies
    1. ALhamdulillah, kak...
      Sekarang tiap minggu ada yang baru lagi dengan cara belajar dari sekolah. Jadi anak-anak makin semangat dalam mengerjakan worksheet dan hapalan.

      Delete
  8. Banyak hikmah dan kebaikan ya selama kita dipaksa untuk senantiasa dirumah aja.. selain waktu lebih banyak dengan keluarga khusunya anak anak juga kembali kepada fitrah sebagai seorang ibu dalam mendidik anak anak dirumah

    ReplyDelete
    Replies
    1. Yup kak mau ibu dengan profesi bekerjapun pasti bisa dengan sikon ini alias nggak kaget

      Delete
  9. Masa-masa seperti ini di satu memang membuat prihatin, tapi di sisi lainnya kita jadi makin dekat dengan keluarga. Mengajari anak belajar memang tidak mudah, tapi pasti ada manfaat yang diraih Bunda dan Ayah ketika menjadi guru buat anak-anaknya. Yang sering dikeluhkan orang tua biasanya soal koneksi internet, apalagi jika tugas anak-anaknya harus dikumpulkan setiap hari secara daring. Tetap semangat mba Gita:)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Nah iya ada provider lola.lagi kemarin hahaha

      Delete
  10. Dengan adanya sistem home learning semasa social distancing ini jadi kian menyadarkan para orang tua dan lebih menghargai jasa seorang pendidik.
    Dan selama masa stay dirumah ini menjadi peluang juga bagi orang tua membentuk bonding berkualitas antara orang tua dan anak

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iyes kak...kesempatan langka bertemu 24jam ...

      Delete
  11. Memang beda2 cara ortu menyikapi home learning ini, tergantung kondisi masing2 kelg yang memang tak sama. Semua butuh proses penyesuaian ya..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Pasti kak...mulai mau mengerjakan aja jam beda beda toh pun ibu mah sambil nyambi2 ayo aja

      Delete
  12. Ngomongin soal home learning, adikku juga sama mbak. Dan dia dapat tugas seebrek dari sekolah. Nah kesulitannya karena dia gak ada hape jadi utk tahu infonya susah, padahal tugas dri hape semua

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya ya ...terus hasilnya juga kirim lagi pakai hp. Semoga ada solusi ya

      Delete
  13. kami menikmati home learning ini mba, meski tiap hari selalu ada drama, tapi kami menikmatinya, anak2 juga sepakat untuk melakukan yang terbaik, tidak berfokus pada hasil akhirnya saja, tapi proses dan kebersamaan yang kami lakukan adalah sebuah nilai yang juga mahal. Apalagi jika nanti kami sudah aktf bekerja, si kakak udah balik ke pondok, tentu akan sulit bersama2

    ReplyDelete
    Replies
    1. Nice job dear...nggak ada kata nggak bisa ya dengan semangat plus kasih sayanv

      Delete
  14. aku belum punya anak, tapi memang mesti menyiapkan diri dalam proses pembelajaran apapun ya.
    skrg pun sedang mencoba menyisihkan waktu untuk belajar hal tertentu secara serius.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Santuy kak....pakemnya boleh diliat liat tapi aplikasinya akan beda tiap keluarga. Sehat selalu ya

      Delete
  15. Memang seru kalau lihat drama para ibu yang mendadak jadi guru hehehe. Saya lebih menikmati keadaan ini aja, Mbak. Anak-anak sudah bertanggung jawab sendiri. Saya tiggal mantau aja

    ReplyDelete
    Replies
    1. Akh indahnya ya kak...pasti enjoy banget mereka semua

      Delete
  16. banyak banget hikmah dari home learning ternyata ya mba.. yang paling so sweet itu karena menambah kedekatan ibu dan anak anak..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sangat. Tepat kak mengenal langsung secara detail

      Delete
  17. Home learning udah biasa saya lakukan. Tapi sekarang anak dapet tugas sekolah, saya ngajarin ke anak yg penting2 aja. Nggak semua tugas dikerjakan. Saya pengennya anak bahagia b3lajar, bukan karna terpaksa

    ReplyDelete
    Replies
    1. Tepat kak. Kayak ngerjain tugas ya udah rapi terutama makan ya biar hati senang

      Delete
  18. Semangat untuk home learning moms 😊 lumayan bisa melatih kesabaran dirumah 😁😁

    ReplyDelete
  19. Hahaha.. terlalu pagi utk mendampingi belajar. That's right. Bebenahnya bisa siang hingga sore. Keburu ngantuk haahaha. Ade setuju kalau pendidikan itu tgg jawab ortu. Tapi jangan diberatkan ke ibu. Dalam hadits yg bilang ibu madrasah di rumah itu semata2 krn beliau tiap hari dirumah dan menjadi contoh akhlak anak. Tqpi kalau urusan akademik jika ibunya ga sanggup, bapaknya harus carikan guru private buat anaknya. ^_^

    ReplyDelete
  20. Home learning ini mirip2 home schooling ya. Semua2nya dikerjakan di rumah. Jadi salut juga sih sama ortu yang nerapin homeschooling dr dulu buat anak2nya. Jadi dengan home learning ortu bs belajar gimana ngadepin anak2 untuk belajar

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya kak...ada yang sukses karena dislipinnya jalan atau ambyar karena nggak tegaan hahaha

      Delete
  21. home learning hampir sama dengan home scholling ya mba? sama2 di rumah.. home learning buat terbiasa anak-anak neh apalagi saat ini ya mba

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya kalau home scholling guru datang ke rumah. Home learning murid dan guru tetap belajar mengajar dari rumah

      Delete
  22. Semangat menjadi ibu yang baik untuk anak-anak ya Mba Gita, kita.
    Semoga aku bisa menjadi ibu yang bisa membimbing dengan baik aamiin

    ReplyDelete

Post a Comment